Ahad 11 Dec 2016 19:33 WIB

Masih Banyak Masyarakat Salah Mengeja Bahasa

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Andi Nur Aminah
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi kelima.
Foto: Priyantono Oemar/ Republika
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi kelima.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Workshop secara terbuka menjadi salah satu agenda Festival Pembaca Indonesia. Salah satu tema yang diambil adalah menerjemahkan idiom.

Koordinator workshop dan talkshow, Harun Harahap mengatakan, literasi dibutuhkan lantaran banyaknya masyarakat yang kerap melakukan kesalahan dalam pengejaan bahasa Indonesia. Dia mengatakan, saat ini saja banyak masyarakat yang kurang mengetahui pasti ejaan dari kata-kata yang kerap mereka gunakan. "Karena bahasa lisan dan tulisan sesuai kamus itu kadang suka berbeda," kata Harun.

Dia mengatakan, saat ini banyak masyarakat yang kerap salah dalam menulis ejaan sesuai kaidah bahasa Indonesia baku(KBBI). Itu, dia mengungkapkan, lantaran masyarakat kerap menganggap remeh bahasa. "Sama saja sebenarnya dengan orang luar negeri sering menganggap remeh karena sering diucap, tapi di KBBI suka enggak ada," katanya.

Harun mengatakan, itu bukan kesalaham fatal karena dipakai dalam bahasa sehari-hari. Namun saat memasuki medium tulisan secara formal, kesalahan tersebut akan menjadi masalah. Lagipula, dia mengatakan, bahasa merupakan hasil kebudayaan yang harus dijaga agar tidak punah oleh bangsa masing-masing negara. "Karena kalau bukan kita yang menjaga bahasa Indonesia siapa lagi?" katanya.

Selain pelatihan terkait idiom, seminar lain yang dilakukan adalah membaca dongeng bagi orang dewasa dan menulis serta origami bagi anak-anak. Lalu ada juga penganugrahan pembaca Indonesia sebagai ajang apresiasi kepada penulis dan pewajah sampul buku puisi, fiksi dan non-fiksi serta komik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement