REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Komisi X DPR RI Teuku Riefky Harsya meminta pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memprioritaskan perbaikan sekolah pascagempa Pidie Jaya, Aceh Selasa (6/12) lalu. Hal ini ia sampaikan dalam kunjungannya sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan, Sabtu (10/12).
Kunjungan Teuku Riefky yang juga ketua komisi pendidikan tersebut dimulai dari SD luar biasa Pidie Jaya, yang mengalami kerusakan ringan. Kemudian dilanjutkan ke SDN Mesjid Trienggadeng yang mengalami kerusakan yang parah, hampir seluruh bangunan hancur dan miring. Kunjungan lalu dilanjutkan ke SMK 1 Bandarbaru, Pidie jaya yang mengalami kerusakan berat yang mengakibatkan kelasnya hancur dan rubuh.
"Kami mendesak agar mendikbud memprioritaskan pembangunan kembali sekolah-sekolah rusak yang diakibatkan gempa agar sarpras belajar mengajar kembali normal secepatnya pada tahun 2017 mendatang" ujar Riefky dalam keterangan tertulisnya kepada Republika. Terkait dengan proses belajar mengajar, Riefky meminta Kemendikbud untuk mendukung penuh proses belajar mengajar sementara selambat-lambatnya pada pekan pertama Januari pascalibur akhir tahun.
Anggota Fraksi Partai Demokrat dari daerah pemilihan Aceh ini juga menyempatkan diri mengunjungi Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Aziziyah Samalanga, Bireuen. Madrasah berlantai empat ini, ambruk akibat dihantam gempa lalu. "Pendidikan di Bireun, Pidie Jaya serta Pidie harus segera pulih dan bangkit dalam menghadapi bencana ini" ujar Riefky.
Data dari Dinas Pendidikan Pidie Jaya, kini sudah tercatat 84 sekolah rusak. Di antaranya, bengunan SD 60 unit, SMK empat unit, SMP 15 unit, dan SMA lima unit. Sarana sekolah itu tersebar di Bandar Dua, Bandar Baru, Trienggadeng, Panteraja, dan Meureudu.