Sabtu 10 Dec 2016 21:02 WIB

Nasyiatul Aisyiyah Gulirkan Gerakan 1.000 Mukena untuk Aceh

Sejumlah warga bersiap melaksanakan shalat Jumat di halaman Masjid Jamik Quba, Pidie Jaya, Aceh, Jumat (9/12).
Foto: Republika/Muhyiddin
Sejumlah warga bersiap melaksanakan shalat Jumat di halaman Masjid Jamik Quba, Pidie Jaya, Aceh, Jumat (9/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PP NA) menggulirkan Gerakan 1.000 Mukena untuk Aceh. Gerakan penggalangan dana ini dilakukan membantu memenuhi kebutuhan mukena bagi Muslimah yang menjadi korban gempa bumi di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh.

Ketua Departemen Komunikasi Informasi dan Humas PP Aisyiyah Nina Rosyidah mengatakan, gempa bumi berkekuatan 6,5 SR yang mengguncang sejumlah wilayah di Aceh  pada Rabu (7/12) telah membuat 100 orang meninggal dan ratusan korban luka. Selain itu, kata dia, ribuan warga terpaksa harus mengungsi karena rumah mereka hancur diguncang gempa. Lindu yang melanda wilayah Aceh juga membuat puluhan masjid dan mushala mengalami kerusakan.

"Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah bekerja sama dengan Lazismu terketuk untuk membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang terdampak gempa bumi Pidie Jaya, Aceh, terutama dalam kemudahan menjalankan ibadah shalat dengan menggalang dana untuk bantuan 1.000 Mukena Untuk Aceh," ujar Nina kepada Republika.co.id, Sabtu (10/12).

Nina mengungkapkan, bantuan untuk Gerakan 1.000 Mukena Untuk Aceh ini dapat disalurkan melalui rekening Bank Syariah Mandiri 7001329655 a.n. Lazis Muhammadiyah, dengan nominal Rp 70 ribu untuk satu mukena dewasa dan Rp 50 ribu untuk satu mukena anak-anak. "Konfirmasi dapat dilakukan melalui SMS/WA dengan format #tanggal #nama #jumlah donasi ke nomor 081328233392 (Ira) atau 085223321423 (Rifa)," ungkap Nina.

PP Nasyiatul Aisyiyah mengajak seluruh kader NA di Tanah Air dan masyarakat umum untuk  membantu saudara-saudara yang terdampak gempa bumi di Pidie Jaya, Aceh. Harapannya, kata dia, Muslimah yang menjadi korban bencana tetap bisa ibadah dengan baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement