REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Indonesia dan Suriname dalam ajang Bali Democracy Forum IX membahas persiapan kerja sama berupa joint commission dan political consultation. Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi mengatakan Menteri Luar Negeri Suriname Niermala Badrising menyatakan keinginannya untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam sejumlah bidang.
"Rencananya ini akan dilaksanakan Februari 2017," kata Retno, Kamis (8/12). Isu kerja sama yang dibahas kedua negara adalah pelatihan diplomat, kerja sama pariwisata, perkebunan kelapa sawit, kerja sama infrastruktur, dan penanggulangan bencana.
Niermala mengatakan Suriname ingin belajar terkait pelatihan diplomat tingkat pertama, muda, dan madya. "Indonesia memiliki keahlian dalam bidang tersebut," ujarnya.
Niermala juga mengagumi cara Indonesia, khususnya Bali dalam mengelola pariwisata. Oleh sebabnya Suriname juga ingin belajar pengembangan sektor pariwisata di Indonesia.
Suriname dan Indonesia mempunyai hubungan baik, khususnya kerja sama perdagangan. Nilai perdagangan bilateral kedua negara pada 2015 mencapai 7,54 juta dolar AS atau hampir satu trilun rupiah. Hingga November 2016, jumlah Warga Negara Indonesia yang berada di Suriname mencapai 600 orang.