Kamis 08 Dec 2016 13:15 WIB

BNPB: 505 Bangunan Roboh dan Rusak Berat Akibat Gempa Aceh

Petugas mengoperasikan alat berat untuk mencari korban yang tertimpa reruntuhan bangunan rumah toko (ruko) akibat gempa di Desa Ulee Glee, Kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12).
Foto: Antara/Ampelsa
Petugas mengoperasikan alat berat untuk mencari korban yang tertimpa reruntuhan bangunan rumah toko (ruko) akibat gempa di Desa Ulee Glee, Kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terbaru mengenai kerugian materiil dampak dari gempa bumi berkekuatan 6,4 skala Richter (SR) di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, pada Rabu (7/12) lalu. Menurut data BNPB, tercatat 105 unit ruko roboh, 348 rumah rusak berat, 14 masjid rusak berat, satu RSUD Pidie Jaya rusak berat, dan satu unit sekolah roboh.

Secara rinci, di Kabupaten Pidie Jaya terdapat 105 unit ruko roboh, 268 rumah rusak berat, 14 bangunan masjid rusak berat, satu RSUD rusak berat dan beberapa ruas jalan mengalami keretakan. Di Kabupaten Bireuen, 40 unit rumah rusak berat, dua bangunan masjid rusak berat, dan satu unit kampus STAI Al-Azziziyah Mudi Mesra roboh.

"Sementara di Kabupaten Pidie terdapat 40 rumah rusak berat. Gempa juga membuat aliran listrik masih terputus," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam konferensi pers perkembangan penanganan gempa Kabupaten Pidie Jaya di Jakarta, Kamis (8/12).

Sementara itu hingga hari ini, Kamis (8/12), pukul 09.00 WIB telah terjadi 36 kali gempa susulan dengan magnitudo yang semakin lama semakin menurun. "Itu menunjukkan bahwa sesar mulai menemukan keseimbangan," kata Sutopo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement