REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy akan meninjau sekolah yang rusak serta guru yang menjadi korban akibat gempa bumi 6,5 SR yang mengguncang Pidie Jaya, Aceh pada Rabu (7/12) pagi. "Kami ikut prihatin atas kejadian itu. Hari ini Insya Allah, saya akan berangkat, khususnya akan meninjau sarana pendidikan yang terdampak dan para guru yang jadi korban," ujar Mendikbud di Jakarta, Kamis (8/12).
Dia mengatakan diperkirakan puluhan sekolah mengalami kerusakan akibat gempa bumi tersebut. Selain itu, tiga pendidik dan tenaga kependidikan meninggal dunia. Mereka adalah Sakdiah Guru SDN 1 Trienggadeng, Rita Zahra Guru TK dan Basri Penjaga SMAN 1 Trienggadeng.
"Kami berupaya agar sekolah yang rusak segera diperbaiki dan kami juga akan mendirikan sekolah darurat," katanya.
Sementara itu, Staf Khusus Mendikbud Bidang Komunikasi Publik, Nasrullah, mengatakan Kemdikbud mengupayakan sekolah darurat dan bekerja sama dengan kementerian kesehatan dan kemensos untuk penanganan media korban dan terapi trauma. "Semua sekolah dampak gempa jadi prioritas revitalisasi pembangunan sekolah," lanjut Nasrullah.
Pihak Kemdikbud memperkirakan jumlah sekolah yang rusak akibat gempa akan semakin bertambah. "Tim Kemdikbud sedang mendata, jumlah sekolah yang rusak. Kemungkinan besar jumlahnya semakin bertambah," kata Nasrullah.
Gempa bumi 6,5 SR mengguncang Pidie Jaya pada Rabu pagi. Akibat gempa bumi tersebut sekitar 94 orang tewas dan lebih dari 200 warga mengalami luka-luka.