Rabu 07 Dec 2016 19:59 WIB

BPBD DIY: Kerugian Tanah Longsor Capai Ratusan Juta

 Ilustrasi tanah longsor.
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Ilustrasi tanah longsor.

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melaporkan kerugian akibat bencana tanah longsor di beberapa wilayah setempat ditaksir mencapai ratusan juta.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gunung Kidul Budhi Harjo di Gunung Kidul, Rabu, mengungkapkan ada beberapa rumah yang rusak akibat bencana tanah longsor yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. "Kerusakan bervariatif, mulai dari kerusakan ringan hingga berat. Kerusakan per rumah besarannya mulai dari Rp 7 juta hingga Rp 10 juta, dan jika ditotal besarannya mencapai ratusan juta," katanya.

Ia mengatakan ada pun sejumlah wilayah yang mengalami kerusakan paling parah di Kecamatan Gedangsari, di sana ada tiga rumah rusak. Selain itu di wilayah Nglipar dan Semin yang terancam longsor. "Untuk wilayah yang terkena longsor hampir merata di wilayah yang memang berpotensi longsor di enam kecamatan," katanya.

Budhi mengatakan enam kecamatan yang terjadi bencana tanah longsor yakni Gedangari, Nglipar, Patuk, Ngawen, Semin dan Ponjong. Selain merusak rumah penduduk, longsor juga menyebabkan infrastruktur jalan rusak.

Untuk penanganan rusak ringan akan dibantu oleh BPBD Gunung Kidul, sementara untuk rusak berat akan diusulkan ke Pemerintah DIY. "Nanti akan didata mengenai rumah rusak dan nilai kerugiannya," katanya.

Disinggung mengenai upaya relokasi, pihaknya belum bisa menyampaikan karena pemerintah tidak menganggarkan anggaran relokasi. Padahal ada ribuan warga di enam kecamatan yang berada di zona merah rawan longsor. "Tidak ada anggaran untuk relokasi, padahal memang ada ribuan warga yang tinggal di wilayah rawan longsor dengan kemiringan tanah yang cukup rawan," kata dia.

Ia menyampaikan anggaran relokasi membutuhkan miliaran rupiah. Sampai saat ini jika ada kerusakan akibat bencana pihaknya membantu bahan bangunan dan logistik. "Kami tidak ada anggaran relokasi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement