Rabu 07 Dec 2016 15:12 WIB

Balita Ini Selamat dari Reruntuhan Bangunan Akibat Gempa Pidie

Petugas SAR berusaha mengevakuasi korban dari bangunan yang runtuh akibat gempa 6.5 SR, di Desa Lueng Putu, perbatasan Pidie-Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12).
Foto: AP
Petugas SAR berusaha mengevakuasi korban dari bangunan yang runtuh akibat gempa 6.5 SR, di Desa Lueng Putu, perbatasan Pidie-Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH -- Seorang balita dilaporkan selamat dari reruntuhan rumah toko (ruko) yang runtuh di pusat ibu kota Kecamatan Meureudu. Sebelumnya, daerah ini dilanda gempa 6,5 SR pada Rabu pagi (7/12).

"Balita ini anak almarhummah Mudiawati yang saat kejadian itu satu keluarga tinggal dalam ruko di Meureudu dan diperkirakan meninggal semua. Korban adalah rekan kami satu tempat mengajar di SMPN 2 Ulim," kata Nazarrudin, Sekretaris Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Pidie Jaya, yang dihubungi di Pijay, Rabu (7/12).

Dia menjelaskan, dari 220 desa dalam delapan kecamatan Kabupaten Pidie Jaya, hampir secara keseluruhan terdampak gempa. Namun bangunan yang ambruk berada di pusat kecamatan yakni bangunan ruko yang berjumlah capai puluhan unit termasuk Masjid.

Saat gempa Rabu pukul 05.03 WIB itu, masyarakat panik berhamburan ke luar rumah terutama mereka yang berdomisili di kawasan pesisir pantai Desa Blang Awe, Kecamatan Meureudu. Warga panik meski tidak mendengar ada isu Tsunami.

Kata Nazaruddin, masyarakat setempat yang berlarian ke luar rumah dan menjauh dari pantai, bukan takut isu tsunami. Namun, lebih kepada waspada menyikapi gempi gempa dengan semua kemungkinan terhadap resiko dialami oleh warga.

"Kami kebetulan juga dekat dengan "Glee" (hutan), jadi pascagempa kami ke sana semua. Isu tsunami tidak ada, tapi sebagai upaya pengurangan resiko bencana saja kami memilih menyelamatkan keluarga," ujarnya.

Kerusakan bangunan rumah dialami oleh hampir semua desa di daerah mereka. Belum ditemukan ada kawasan longsor di kawasan pegunungan. Namun, demikian, beberapa ruas badan jalan aspal hotmik rusak terbelah karena gempa pada pukul 05.03 WIB itu.

Ketua DPD I KNPI Aceh Jamaluddin ST menayampaikan, seluruh anggota KNPI di Aceh saat ini pada prinsipnya sedang berduka dan terus berupaya melakukan upaya membantu korban gempa bersama para relawan. "Kami dari provinsi juga turun ke Pidie Jaya, kami juga masih memantau terus perkembangan dengan teman-teman pemuda di Pijay yang sudah mulai bersama-sama membantu warga di sana," katanya.

Badan Meteorologi Klomatologi dan Geofisika (BMKG) meriliskan, gempa berkekuatan 6,5 SR pada koordinat 5.19 LU-96.36 BT, 18 kilometer timur laut Kabupaten Pidie Jaya atau 121 km tenggara Kota Banda Aceh pada kedalaman 10 km. Berdasarkan data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pidie Jaya sebanyak 27 korban telah meninggal dunia, ratusan luka-luka dan ratusan bangunan ambruk akibat gempa yang dirasakan hampir di seluruh Aceh itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement