Rabu 07 Dec 2016 14:58 WIB

JK: Pemerintah Belasungkawa Gempa Aceh

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Angga Indrawan
Petugas SAR berusaha mengevakuasi korban dari bangunan yang runtuh akibat gempa 6.5 SR, di Desa Lueng Putu, perbatasan Pidie-Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12).
Foto: AP Photo / Heri Juanda
Petugas SAR berusaha mengevakuasi korban dari bangunan yang runtuh akibat gempa 6.5 SR, di Desa Lueng Putu, perbatasan Pidie-Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyampaikan rasa bela sungkawa atas bencana gempa yang terjadi di Kabupaten Pidie Jaya dan Kabupaten Biereun di Provinsi Aceh. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyampaikan dirinya telah berkomunikasi dengan Kapolda Aceh terkait bencana gempa yang terjadi.

"Pemerintah menyampaikan rasa duka cita yang dalam atas korban yang terjadi karena gempa yang terjadi di Pidie," kata JK di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (7/12).

JK mengatakan, menurut laporan Kapolda Aceh, gempa bumi di Kabupaten Pidie Jaya dan Kabupaten Biereun ini telah menelan korban jiwa lebih dari 50 orang. Jumlah korban akibat bencana gempa diperkirakan masih akan bertambah. "Menurut Kapolda korban sudah lebih dari 50 sampai jam tadi, lebih 50 tewas. Keliatannya kalau saya lihat laporan yang ada mungkin masih bertambah," tambah dia. 

Pemerintah pun meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mempersiapkan peralatan bantuan yang diterjunkan ke lokasi bencana. Selain BNPB, ia juga meminta Palang Merah Indonesia (PMI) untuk memberikan bantuannya. "Jadi ya tentu semuanya disiapkan, BNPB sudah ke sana, palang merah dari semua daerah juga sudah sore ini yang dekat-dekat sudah datang dan diawasi dan dokter akan diberangkatkan. Dan pemerintah sudah siapkan apa yang dibutuhkan," ucap JK.

Berdasarkan laporan Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tercatat 52 orang meninggal akibat gempa bumi Aceh, Rabu (7/12). Korban gempa berasal dari Kabupaten Pidie Jaya dan Kabupaten Biereun. "Total sudah ada 52 korban meninggal, 73 orang luka berat, 200 orang luka ringan," ujar Sutopo dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Rabu (7/12) siang.

Korban meninggal terdiri dari anak-anak, lansia dan orang dewasa baik laki-laki maupun perempuan. Selain korban jiwa dan luka, ada puluhan orang santri yang terdampak gempa berkekuatan 6,4 SR tersebut. Selain korban, gempa juga merobohkan 105 ruko, 125 rumah, 14 masjid, dan beberapa bangunan rusak berat. Menurut Sutopo, ada 12 gempa susulan yang terjadi di Aceh setelah gempa pada Rabu pagi. "Gempa susulan terjadi dengan magnitude yang lebih kecil. Gempa pada Rabu pagi tidak berpotensi menimbulkan tsunami," kata Sutopo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement