REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Aktivitas seluruh sekolah di Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh diliburkan pascagempa yang menghancurkan lebih dari 100 bangunann dan telah menewaskan sedikitnya 27 orang.
"Aktivitas sekolah terpaksa diliburkan, meski hari ini anak-anak, khususnya sekolah dasar sedang ujian semester. Ujian tinggal tiga hari lagi," kata Kepala Dinas Pendidikan Pidie Jaya Saiful yang dihubungi dari Banda Aceh, Rabu (7/12).
Saiful mengatakan libur sekolah diperkirakan beberapa hari ke depan. Aktivitas sekolah dimulai kembali setelah melihat kondisi masyarakat. "Masyarakat terutama anak-anak masih trauma. Begitu juga dengan bangunan sekolah, banyak yang rusak akibat gempa," kata Saiful.
Terkait jumlah bangunan sekolah yang rusak akibat gempa, Saiful belum mendapat angka yang rinci. Selain itu, ada juga pihak sekolah belum melaporkan.
Namun begitu, beberapa sekolah yang dikunjungi kondisi bangunannya rusak parah, seperti dinding roboh, retak-retak dan beberapa bangunan sekolah ambruk. "SMK Bandar Baru merupakan sekolah yang rusak parah. Selain itu, ada bangunan perpustakaan di tujuh sekolah ambruk dan rata dengan tanah," kata Saiful.
Sementara itu, korban meninggal dunia akibat gempa di Pidie Jaya bertambah menjadi 27 orang. Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pidie Jaya merilis korban meninggal dunia 25 orang.
Gempa berkekuatan 6,4 skala Richter mengguncang Kabupaten Pidie Jaya, Rabu (7/12) sekitar pukul 05.03 WIB. Pidie Jaya berjarak sekitar tiga jam perjalanan darat dari Banda Aceh, ibu kota Provinsi Aceh.
Selain korban meninggal dunia, ratusan warga mengalami luka-luka. Puluhan bangunan, kebanyakan rumah toko ambruk akibat getaran gempa tersebut.
Ikuti Whatsapp Channel Republikasumber : Antara
Advertisement
