REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Peternak Rakyat Nasional (Depernas) menyambut baik langkah Bulog yang mengalokasikan 200 ribu ton jagung khusus peternak rakyat, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan mandiri.
"Dengan adanya alokasi jagung tersebut dapat menekan biaya produksi, khususnya dari komponen pakan," ujar Sekjen Depernas Ade M Zulkarnain kepada Republika.co.id, Selasa (6/12).
Penetapan kuota jagung untuk pakan ternak tersebut, kata dia, dilakukan oleh Direktur Utama Bulog kemarin di hadapan peternak layer (petelur), peternak rakyat dan UMKM.
Selama ini peternak rakyat maupun peternak mandiri diakuinya menghadapi kesulitan dengan tingginya biaya pakan, khususnya harga jagung. Kementerian Pertanian sendiri telah membuat aturan khusus terkait penyerapan produksi jagung sebagai pakan oleh perusahaan-perusahaan besar.
Meski sudah menetapkan kuota, namun Bulog belum memutuskan harga untuk jagung tersebut. "Menurut Direktur Komersil Bulog, soal harga akan diputuskan dalam waktu dekat," katanya.
Sedangkan 200 ribu ton jagung impor tersebut kini sudah dalam perjalanan ke Indonesia. Ia meyakini, jagung sebanyak itu sudah dipastikan terserap oleh peternak-peternak layer, peternak rakyat dan UMKM.
Kuota ini berlaku untuk Desember 2016 dan Januari-Februari 2017.