REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kebanyakan orang secara psikologis tanpa sadar menaruh benda berharganya di jok kiri depan ketika sedang menyetir mobil sendiri. Tanpa disadari, kebiasaan tersebut mudah dibaca oleh para pelaku kejahatan.
Hal itu diungkapkan Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Umar Surya Fana di Mapolres Metro Bekasi Kota, Senin (5/12) tatkala merilis kasus pencurian spesialis nasabah bank di Pondokgede, Kota Bekasi. "Saya imbau jangan meletakkan barang berharga di jok depan sebelah kiri. Itu sudah terbaca oleh pelaku, secara psikis kita tidak sadar suka meletakkan uang atau laptop di kursi depan sebelah kiri. Ini mungkin bisa diubah, letakkan barang di lokasi lain," kata Umar Surya Fana kepada Republika.co.id, Senin (5/12).
Kapolres juga mengingatkan supaya berhati-hati apabila ada orang tak dikenal yang memecahkan konsentrasi dengan modus ban kempis atau semacamnya. Jika saat itu sedang membawa barang berharga, sebaiknya cari pos polisi, pos satpam, atau pos keamanan terdekat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Menurut Umar, sebagian pelaku memuluskan aksi kejahatannya dengan cara memasang paku runcing di ban mobil belakang sasaran. Pada saat mobil berjalan, paku tersebut akan menancap kemudian lama-lama ban kempis. Setelah kempis, korban otomatis akan menghentikan kendaraannya untuk mencari bantuan.
Umar menekankan, inilah yang harus diperhatikan oleh masyarakat. Pelaku yang berpengalaman sudah dapat membaca kalau secara psikis banyak orang meletakkan uang atau barang berharga di kursi sebelah kiri depan. Saat korban berhenti, mereka dengan gampang membuka pintu sebelah kiri depan.
"Ini sudah terbaca oleh pelaku dan pelaku dengan modus seperti ini sudah terlalu banyak. Ini modus yang sangat, sangat, sangat lama. Tapi selalu berulang karena masyarakat secara psikis selalu berhasil dipecahkan konsentrasinya dan tanpa sadar suka meletakkan barang di jok kiri depan," ujar Kapolres.