REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahja Purnama atau Ahok menyindir program yang digelontorkan oleh pasangan Agus-Sylvi
Ia menegaskan tidak akan memberikan bantuan sosial (uang tunai) kepada warga Jakarta. Ahok memilih berusaha mewujudkan sila kelima dari Pancasila yaitu “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.
Menurutnya, bantuan langsung selain rawan disalahgunakan dan tidak tepat sasaran juga cenderung menguntungkan sekelompok orang.
Bahkan dalam beberapa kasus, bantuan sosial ini tidak sampai ke warga yang benar-benar membutuhkan. Sementara, dampak dari keadilan sosial bisa dirasakan secara masif oleh masyarakat. Seperti pembangunan dan pendidikan bagi masyarakat.
"Kita harus membedakan antara bantuan sosial dan keadilan sosial. Saya tegaskan, warga Jakarta harus mendapatkan keadilan sosial. Yang kita kerjakan selama ini, mulai dari pembersihan sungai, pembangunan rusunawa, pemberian KJP, BPJS, semuanya untuk mengangkat harkat warga Jakarta yang kurang mampu,” ujar Ahok di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat Senin, (5/12).
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengaku tidak pernah memberikan bantuan sosial kepada masyarakat sejak berkarir di dunia politik pada 2003. “Bisa dibayangkan, kalau saya memberikan bantuan sembako ke warga ternyata yang mereka butuhkan bukan itu, kan salah kaprah jadinya,” ucapnya.
Sebelumya Mantan staf khusus SBY, Andi Arief, menuding Gubernur pejawat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak jujur. Menurutnya, Ahok berbohong dengan memanfaatkan ketidaktahuan media, pendukungnya serta rakyat.
"Ahok sering bohong, dia memanfaatkan ketidaktahuan media, pendukungnya dan rakyat. Dia menutupi fakta, itulah elektabilitasnya jatuh," ujar Andi lewat kicauannya di Twitter, Senin (5/12).
Andi menuding selama memimpin di Jakarta bersama Jokowi/Djarot sudah menyedot Rp 10 triliun lebih dana bantuan sosial hanya dengan proposal. "Ahok juga bohong KJP dan KJS bukan bantuan sosial. Semua orang tahu, alokasi BOS, alokasi Jamkesmas/BPJS yang ia sadur adalah pos bansos," katanya.
Ahok, kata Andi, menolak rakyat dibantu dikurangi beban dengan bantuan langsung tunai (BLT) karena bukan keadilan sosial. "Entah belajar di mana ilmu sosialnya," kritik Andi.
Baca juga, Agus Jabarkan 10 Program Unggulan.