Aku coba berpikir lain: apakah ada yang sedang membakar dupa? Ah mana mungkin ada dupa di bawah guyuran hujan? Lagipula ini bukan bau dupa, dan mana mungkin ada jamaah shalat jumat yang membakar dupa?
Aku coba berpikir lain, dan harum semakin semerbak, lebih dari 5 menit sudah harum ini. Apakah ada seseorang yang menyemprotkan parfum mahal dalam jumlah besar? Aku lihat sekeliling, nihil. Di sisi kiri belakangku sekitar 50 meter memang ada mobil tangki, tapi jelas bertuliskan Air Minum (untuk Wudhu).
Harum semerbak bahkan kian jelas. Maka aku coba bertanya pada orang-orang di sekelilingku dengan suara lumayan keras, sebab memang belum Adzan kedua sebagai tanda dimulainya khutbah Jumat:
"Bapak-bapak dan Abang di sini semua apakah mencium bau harum yang kuat?"
semua menjawab
"Ya, benar. Bau harum, wangi."
Aku lihat tadi ada seorang bapak usia 50an yang batuk saat hujan mulai turun. Mungkin bapak ini sedang pilek. Aku langsung tanya:
"Apakah bapak juga mencium bau harum?"
beliau tegas menjawab: "Ya, benar bau harum !"
Aku bertanya sekali lagi dengan suara lebih keras pada semua jamaah di sekelilingku:
"Apakah semua yang di sini mencium bau harum yang kuat?"
Semua serempak menjawab
"Ya", sambil mengangguk.
Sampai aku mengulagi 3 kali pertanyaanku pada jamaah, jawabnya pun sama: YA.
Aku melanjutkan pertanyaan:
"Parfum apakah yang bisa berbau harum di tengah guyuran hujan begini?"
Kebetulan saat itu hujan mulai sedikit deras, bersamaan dengan pertanyaanku. Tidak ada jawaban.