REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Puncak peringatan Hari AIDS Sedunia tingkat Kota Bandung yang diselenggarakan di halaman Markas Kodim 0618/BS, diikuti ratusan peserta dalam acara bertajuk Solidarity Run, Ahad (4/12).
Wali Kota Bandung, M Ridwan Kamil mengapresiasi kesusksesan penyelenggaraan kegiatan ini. Menurutnya, peningkatan kasus HIV/AIDS perlu mendapatkan dukungan dan komitmen bersama agar penularannya bisa dihentikan.
Ridwan Kamil pun lantas menginstruksikan aparatur kewilayahan untuk merazia tempat-tempat hiburan yang bisa berpotensi menjadi tempat praktik prostitusi. Ini dilakukan, untuk menekan penyebaran HIV/AIDS. "Peningkatan kasus ini cukup signifikan. Ini harus menjadi perhatian kita," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.
Emil mengatakan, memang tidak mudah mencegah penyebaran HIV/AIDS. Karena, ini menyangkut gaya hidup dan kehidupan pribadi masyarakat. "Tapi bagaimana pun gaya hidup dan kehidupan pribadi itu, tetap memiliki resiko kesehatan masing-masing," katanya.
Emil pun menilai, pendidikan terhadap warga usia sekolah juga perlu digalakan. Kepada Dinas Pendidikan, Ia telah menginstruksikan untuk membuat imbauan dan peringatan dalam berbagai media.
"Saya titip ke Dinas Pendidikan, kita fokus untuk meningkatkan pengetahuan kepada anak-anak yang masih mencari nilai ini untuk menghindari perilaku yang mengancam kesehatan," katanya.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh KPA Kota Bandung hingga September 2016, terdapat 2125 kasus HIV dan 1835 kasus AIDS. Setiap tahun, rata-rata terdapat penambahan 200-400 kasus.
"Khususnya peningkatan penularan pada heteroseksual yang diduga terjadi di ruang pribadi atau publik yang tertutup dan mengandung potensi bahaya," katanya.
Berdasarkan data, menurut Emil, peningkatan kasus pada pelaku penyimpangan seksual terjadi cukup signifikan. Kasus HIV/AIDS meningkat 30 persen pada heteroseksual dan 10 persen pada homoseksual.