REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kereta Rel Listrik (KRL) jurusan Bogor-Jakarta Kota terus dipenuhi massa aksi super damai 212, Jumat (2/12). Meski harus rela berdesakan, semangat massa untuk mengikuti aksi tersebut tak kunjung surut.
Sesekali, mereka saling bersahutan mengumandangkan alunan Takbir meski dalam suasana badan terjepit. "Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. Laaillaha Illallahu Allahu Akbar. Allahu Akbar Wa Lillahilham," ucap mereka.
Hampir setiap gerbong KRL dipenuhi mereka para peserta aksi 212 yang didominasi seragam putih-putih. Mereka juga membawa atribut seperti bendera merah-putih dan bendera bertuliskan kalimat Tahmid.
Selain membawa atribut lengkap, sebagian mereka juga membawa keresek besar berwarna hitam. Dibawanya keresek besar tersebut tiada lain adalah untuk tempat sampah, jika saja para peserta aksi tersebut menemukan sampah di sepanjang jalan yang mereka lewati.
Tak hanya laki-laki, sebagian dari peserta aksi 212 pun terdiri dari kaum perempuan. Bahkan perempuan yang sebagian besar usianya sudah tidak muda lagi, tak kalah semangat untuk meneriakan Takbir dan meneriakan tuntutan mereka.
Seperti diketahui, sejumlah massa menggelar aksi superdamai 212 di Lapangan Silang Monas, Jumat (2/12). Aksi tersebut dijalankan adalah untuk meminta aparat kepolisian segera memenjarakan Ahok, yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penistaan agama.