REPUBLIKA.CO.ID, SOLO --- Di antara ribuan umat Muslim se-Solo Raya yang tengah menanti bus keberangkatan ke Jakarta untuk mengikuti aksi superdamai bela Islam III, Siti Fauizah (40 tahun), sibuk mengangkut puluhan dus berisi nasi bungkus dan air mineral.
Makanan dan minuman itu sengaja disiapkannya untuk dibagikan kepada ribuan peserta aksi superdamai dari Solo. “Ini sedekah dari ibu-ibu rumah tangga, karena kan nggak bisa ikut. Buat bekal perjalanan makanan alakadarnya saja,” tutur Fauziah kepada Republika.co.id di halaman Masjid Baitussalam, Serengan, Solo pada Kamis (1/12).
Dia mengatakan, ibu-ibu memang antusias mendukung sanak familinya berangkat ke Jakarta. Sebab itu, jauh-jauh hari dia berinisiatif untuk mengoordinir ibu-ibu yang ingin bersedekah bagi peserta aksi yang akan berangkat ke Jakarta. Sebagian, jelas dia, ada yang menyumbang makanan dan nasi.
Bahkan beberapa di antaranya ada yang menyumbang jas hujan karena dikhawatirkan turun hujan saat aksi berlangsung. “Ada yang masak sendiri, pesan dari katering, ada yang kirim roti, air minum, ada juga yang sumbang dana untuk bekal,” tuturnya.
Hal serupa juga dilakukan oleh Fitri Nurbaiti (41 tahun), warga Serengan, Solo, itu dengan suka hati menyumbangkan puluhan dus berisi kue kering yang seharusnya dijual di tokonya. Dia mengaku hal-hal tersebut dilakukannya sebagai bentuk dukungan untuk aksi.
“Sedikit saja saya menyumbang, sebagai dukungan mudah-mudahan tergolong Muslim yang merespons saat kitabnya dinistakan. Saya tidak mau diam saja dengan tak melakukan apa pun,” tuturnya.
Beragam sumbangan logistik diterima umat Muslim se-Solo Raya yang berangkat ke Jakarta. Selain dari masyarakat setempat, bantuan logistik juga berasal dari Polresta Solo. Sebanyak 2.700 umat Muslim se-Solo Raya dari berbagai elemen berangkat dengan menggunakan bus dan mobil pribadi Kamis siang tadi.