REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Mulyadi P Tamsir, memastikan barisan aksi damai Jumat (2/12) dari massa HMI aman dari penyusup. Puluhan ribu kader HMI dipastikan mengikuti aksi damai baik di Jakarta maupun di daerah.

Mulyadi mengatakan barisan kader HMI telah menunjuk koordinator untuk memperlancar kegiatan aksi pada Jumat. "Barisan setiap cabang, komisariat ada koordinatornya. Setiap 10 sampai 15 orang di tiap barisan juga memiliki koordinator untuk mengabsen anggotanya. Hal ini kami lakukan untuk menghindari penyusup," ujar Mulyadi di Jakarta Selatan, Kamis (1/12).

Langkah tersebut digunakan HMI mengingat pada aksi 4 November lalu disinyalir ada penyusup yang masuk ke barisan HMI. Keberadaan penyusup pada akhirnya dianggap merugikan pihak HMI setelah adanya insiden di penghujung aksi damai saat itu.

HMI juga memastikan hanya akan membawa atribut secukupnya pada Jumat. Mulyadi menuturkan, pihaknya hanya akan membawa satu spanduk besar ukuran 10x15 meter, 10 spanduk sedang berukuran 3x2 meter, poster dan pamflet. Seluruh atribut itu berisi tuntutan agar pemerintah segera menangkap tersangka kasus penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Lebih lanjut, Mulyadi mengatakan ada 10 ribu kader HMI yang akan mengikuti aksi di Jakarta besok. Para kader berasal dari Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Lampung, Riau, Sumatera Utara dan Sulawesi.

"Ribuan kader lain di daerah juga ikut menggelar aksi damai. Aksi akan terpusat di masjid masing-masing daerah. Aksi antara lain berlangsung di Medan dan Pontianak," ungkap dia.

Aksi damai rencananya juga akan digelar oleh kader HMI yang saat ini berada di luar negeri. "Kami juga mendapat informasi bahwa kader HMI di New York akan menggelar salat dan doa bersama untuk aksi damai 212," tambah Mulyadi.

Ikuti Whatsapp Channel Republika