Kamis 01 Dec 2016 09:55 WIB

Kapolda Sumut Minta Buruh Batalkan Aksi 2 Desember

Rep: Issha Harruma/ Red: Esthi Maharani
Massa aksi 212 / Ilustrasi
Foto: Santi Sophia
Massa aksi 212 / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Massa buruh diimbau untuk tidak menggelar unjuk rasa pada Jumat, 2 Desember. Imbauan ini disampaikan menyusul rencana aksi para buruh di hari yang sama dengan aksi Bela Islam Jilid III itu.

Kapolda Sumut Irjen Rycko Amelza Dahniel mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pimpinan buruh terkait rencana aksi tersebut. Kedua belah pihak pun telah membahas rencana kegiatan aksi Bela Islam Jilid III yang akan berpusat di masjid Agung Medan.

"Untuk aksi buruh, saya minta direktorat intelejen berbicara dengan pimpinan buruh supaya tidak dilaksanakan hari Jumat. Karena akan ada kegiatan doa bersama dan zikir di masjid Agung," kata Rycko, Kamis (1/12).

Rycko menilai, kurang tepat jika aksi buruh digelar serentak dengan kegiatan keagamaan di masjid Agung. Apalagi, letak kantor Gubernur Sumut yang menjadi titik aksi buruh, tepat berada di sebelah masjid Agung.

"Kalau mereka ingin melakukan aksi kayaknya nggak pas ya. Ada yang berdoa dan sedang zikir, ada yang teriak-teriak. Kan nggak pas ya," ujar Rycko.

Meski begitu, Rycko mempersilakan jika para buruh ingin bergabung bersama massa aksi Bela Islam. Dia mengimbau massa buruh untuk berkoordinasi terlebih dahulu apabila ingin mengikuti acara doa dan zikir bersama di masjid Agung.

"Kalau mereka (buruh) ingin doa bersama, ya silakan. Nanti dikoordinasikan jumlahnya," kata Rycko.

Seperti diketahui, massa buruh akan menggelar aksi unjuk rasa pada 2 Desember mendatang serentak di berbagai daerah. Beberapa poin tuntutan mereka di antaranya soal PP 78 yang dianggap mengebiri upah buruh dan penolakan kenaikan UMP Sumut 2017 yang hanya 8,25 persen.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement