REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Rombongan massa aksi jalan kaki yang terdiri dari santri, kyai, dan pimpinan organisasi masyarakat dari Kabupaten Ciamis memutuskan beristirahat malam ini di Perum Perhutani Jawa Barat dan Banten. Besok, mereka akan melanjutkan perjalanan menuju Jakarta untuk mengikuti aksi super damai 2 Desember.
Koordinator Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI Kabupaten Ciamis, KH Nonop Hanafi mengatakan, istirahat diperlukan untuk memulihkan stamina massa aksi yang sudah melakukan perjalanan panjang dari Ciamis menuju Bandung. "Keputusannya untuk malam ini semua peserta long march istirahat di masjid dan aula Perum Perhutani Jawa Barat dan Banten. Para kyai butuh istirahat mereka tidak tidur sepanjang perjalanan dan santri perlu istirahat," ujarnya kepada wartawan, Rabu malam (30/11).
Selanjutnya, kata dia, perjalanan menuju Jakarta akan dimusyawarahkan kembali Kamis pagi (1/12) pukul 06.00 WIB dan hasil keputusannya direncanakan pukul 07.00-08.00 WIB. "Kita akan melakukan warming up dulu bagi semua peserta agar semua peserta semangatnya tetap bertahan," katanya.
Nonop mengatakan, rombongan tidak akan memaksakan berangkat malam ini. Sebab beberapa hari ke depan akan melakukan kegiatan. Sehingga pihaknya berpikir untuk melakukan pemulihan stamina dengan beristirahat. "Intinya kenapa kami memutuskan istirahat di sini karena perlu pengembalian stamina," ungkapnya.
Terkait dengan keberadaan bus yang berjumlah sekitar 10-15 unit di depan Perum Perhutani. Ia mengatakan bus yang terparkir akan dikembalikan ke Pool bus. Sebab, donatur yang memberikan bantuan bus menginginkan agar bus bisa kembali pada Kamis dini hari pukul 02.00 WIB. Bus tersebut merupakan bantuan dari donatur yang sudah menawarkan kepadanya.
"Itu yang menelepon ke saya banyak yang menawarkan bus mah. Dari donatur. Saya sudah konfirmasi tapi beliau paham sekali. Beliau minta berangkat sekarang, tapi karena situasi dan kondisi, tidak memungkinkan," katanya.