REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan alih fungsi lahan perbukitan menjadi lahan pertanian menjadi salah satu penyebab terjadinya bencana banjir di Jawa Barat. Ia menjelaskan, tak sedikit petani yang beralih menanam kentang daripada ubi atau singkong.
Hal ini disebabkan akibat berubahnya pola makan masyarakat Indonesia yang kini semakin memilih untuk mengkonsumsi kentang daripada ubi-ubian.
"Kenapa banjir di Bandung, Garut, ataupun di Dieng Jawa Tengah? Semua bukit-bukitnya, hutan-hutannya ditanami kentang, kol, atau bayam dsb. Itu karena kita beralih daripada makanan tropis ke makanan Barat, makanan Eropa," ujar JK saat meresmikan pembukaan Kongres Kehutanan Indonesia VI di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Rabu (30/11).
JK mengatakan, tanaman kentang harus ditanam di daerah perbukitan atau yang memiliki suhu lebih dingin. Karena itu, apabila permintaan konsumsi kentang semakin meningkat, maka petani akan semakin berupaya untuk memperluas lahannya dengan cara mengubah area hutan menjadi lahan pertanian.
"Kentang kan bukan makanan kita dari zaman dulu. Kita ubi kayu. Semua makanan Barat itu ditanam di yang dingin. Karena itu yang dingin di sini bukan di daratan, di bukit dibabat untuk tanaman-tanaman musim dingin," kata dia.
Untuk memperbaiki kondisi hutan yang semakin berkurang di Jawa Barat, JK mengatakan perlunya dilakukan penanaman kembali bibit pohon yang dilakukan oleh rakyat serta diberlakukan kebijakan moratorium izin pembukaan hutan. Selain itu, perbaikan drainase yang kurang baik juga perlu dilakukan.