REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Infaq dan Radio Dakta bekerja sama menyediakan 100 bus gratis bagi para peserta aksi Bela Islam III pada Jumat (2/12) di Monas, Jakarta. Penyediaan bus tersebut merupakan apresiasi bagi gerakan masyarakat yang hendak berpartisipasi menuntut keadilan dalam kasus dugaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Baru satu hari informasi bus gratis tersebut di-share ke media sosial langsung penuh (peminatnya)," ujar anggota koordinator Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) Bekasi Murhali Barda kepada Republika.co.id, Rabu (30/11).
Para peserta aksi berasal dari Kota maupun Kabupaten Bekasi. Rencananya mereka akan berkumpul di Tambun dan Islamic Center. Namun apabila tidak cukup, pengangkutan bus-bus tersebut akan disebar ke titik lain. Bus akan berangkat usai Shalat Subuh pada hari H. Kepulangan sendiri akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi di lapangan.
Murhali mengatakan daya tampung satu bus 60 orang, sehingga dalam 100 bus memuat 6.000 orang. Belum lagi peserta aksi dari Bekasi yang menggunakan kereta dan motor. "Mungkin akan lebih 10 ribu dari Bekasi," ujarnya.
Dia tetap mengimbau para peserta agar melakukan aksi dengan damai. Terlebih bagi mereka yang menggunakan jasa bus gratis dari Bekasi. "Saya imbau agar tidak terjadi apa-apa. Semuanya sudah didata yang ikut 100 bus gratis ini dan tidak boleh ada yang bawa senjata," kata Murhali.
Murhali takjub akan perjuangan umat Islam dalam menuntut keadilan dan penegakan hukum bagi penista agama. Saat ini, kata Murhali, umat Islam diperlakukan seolah seperti minoritas. Menurut dia sangat wajar apabila Muslim menuntut Ahok ditangkap dan dihukum. Semuanya lantaran Ahok mengeluarkan pernyataan yang dinilai melecehkan Alquran.
Dia percaya para peserta aksi 411 maupun 212 bukanlah massa bayaran. Terbukti, dari pengalaman aksi 411, ada warga yang rela menjual barang pribadinya demi bisa ikut aksi tersebut di Jakarta.
Murhali pun terenyuh menyaksikan masyarakat mau menyediakan makanan dan minuman bagi para peserta aksi 212 yang berjalan dari Ciamis, Jawa Barat.
"Ini indah, Allah memberikan pelajaran untuk orang Indonesia, untuk umat Islam. Mungkin peristiwa seperti ini hanya sekali," ujarnya.