REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Meski wacana penghapusan Ujian Nasional sudah dipublikasikan sejak beberapa hari lalu, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Sleman tetap siap untuk melaksanakan UN. Pasalnya segala persiapan untuk penyelenggaraan UN telah berjalan.
Kepala Disdikpora Sleman, Arif Haryono mengatakan, di sisi lain pemerintah pusat juga belum mendeklarasikan apakah UN akan benar-benar dihapus atau belum. "Kan pelaksanaannya belum jelas. Yang penting kita sudah siap untuk melaksanakan UN tahun ajaran ini," ujarnya, Rabu (30/11).
Bahkan menurut Arif, pihaknya telah menganggarkan dana sebesar Rp 1,4 miliar dari APBD untuk penyelenggaraan UN. Dana tersebut digunakan untuk tiga kegiatan, antara lain pelaksanaan UN sendiri, penyusunan soal try out, dan pelatihan pembuatan soal try out bagi para pengajar.
Selain itu, Kepala Bidang Kurikulum dan Kesiswaan Disdikpora Sleman, Ery Wirdayana mengatakan, peningkatan kapabilitas penyelenggaraan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) juga sudah dilakukan. Bahkan saat ini jumlah sekolah pelaksana UNBK telah bertambah dari tahun-tahun sebelumnya.
"Penambahan sekolah pelaksana UNBK cukup banyak untuk tahun ini. Itu semua sejalan dengan peningkatan sarana dan prasara di sekolah," kata Ery. Menurutnya total institusi pendidikan penyelenggara UNBK sudah di atas 50 sekolah yang terdiri dari jenjang setingkat SMP dan SMA.
Adapun penyelenggara UNBK paling banyak berasal dari jenjang SMK, yakni mencapai lebih dari 30 sekolah. Sementara tahun sebelumnya hanya 14 sekolah. Sedangkan SMA penyelenggara UNBK menjadi 12 dari sebelumnya empat sekolah, dan SMP sebanyak 12 dari sebelumnya enam sekolah.