REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapat Paripurna pergantian ketua DPR bakal digelar pada Rabu (30/11), sore. Keputusan itu didapat setelah Badan Musyawarah (Bamus) melakukan rapat pada Selasa malam.
Rencananya Ketua DPR, Ade Komarudin akan digantikan oleh Setya Novanto yang kini masih menjabat sebagai ketua umum DPP Golkar. Setya Novanto sebelumnya pernah menjabat sebagai Ketua DPR, tapi dia mengundurkan diri usai tersandung kasus ‘Papa Minta Saham’.
“Bahas surat pergantian Duta Besar (Dubes), surat DPD, dan pastinya terkait pergantian Ketua DPR RI,” kata wakil ketua DPR, Fadli Zon.
Menurut Politikus Partai Gerindra itu, hasil rapat Bamus, semua fraksi sepakat untuk menjadwalkan rapat paripurna dengan agenda pergantian Ketua DPR RI yang diusulkan fraksi partai Golkar. Dengan demikian, pada rapat Paripurna sore nanti, akan meminta persetujuan dan proses penetapan.
Fadli berharap seluruh proses pergantian tersebut berjalan lancar. “Tapi harus disampaikan ke seluruh anggota fraksi dulu. Kita lihat besok seperti apa prosesnya," kata Fadli Zon.
Fadli Zon menambahkan, kemungkinan pada rapat paripurna tidak bisa diikuti secara lengkap oleh kelima pimpinan DPR. Namun, tidak lengkapnya pimpinan yang hadir tidak bisa menghalangi proses permohonan pergantian yang diinginkan oleh Golkar tersebut. Bahkan, kata dia, cukup dua pimpinan untuk memimpin rapat paripurna itu.
Sebelumnya, Ade Komarudin mengaku tidak masalah jabatannya dikembalikan pada Setya Novanto. Sebab, bagi dirinya jabatan merupakan amanah dari Tuhan. Ade Komarudin juga menilai jabatan hanyalah sebuah cara untuk memberikan kontribusi terbaik kepada bangsa dan negara. Sehingga kapanpun Allah akan memberikan ataupun mengambil amanah ini, dia siap dan ikhlas.
“Aku rapopo sekali lagi aku rapopo. Teu Sawios, orang Sunda bilang. Terlebih demi keutuhan NKRI,” kata pria yang akrab disapa Akom itu.