REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musi Rawas Utara menjadi daerah percontohan Kabupaten Siaga Bencana. Hal itu menyusul diselesaikannya Kampung Siaga Bencana (KSB) di tujuh kecamatan Musi Rawas Utara. Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial (Kemensos) Harry Hikmat mengatakan, dipilihnya Musi Rawas Utara sebagai KSB percontohan dikarenakan wilayah tersebut rentan terjadi bencana alam.
“ Kabupaten ini rentan akan banjir dan longsor untuk itu seluruh kecamatan di bentuk Kampung Siaga Bencana. Ini merupakah kabupaten percontohan dan hari ini sebanyak 1.500 relawan telah mengambil peran dalam penanggulangan bencana alam,” jelas Harry di Kabupaten Musi Rawas Utara kepada wartawan, kemarin.
Dia menuturkanm Kemensos bakal menfokuskan pemetaan KSB di 323 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Pemetaan KSB dilakukan dengan mengacu kepada data yang dikeluarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada 2015. Adapun data terakhir yang dikeluarkan BNPB ada 323 kabupaten/kota yang rawan bencana alam. "Kita fokuskan pemetaan kampung siaga. Sehingga masyarakat yang berada di daerah rawan bencana bisa lebih sigap," jelas Harry.
Untuk mempercepat penanggulangan bencana, menurut Harry, pemerintah juga akan terus merekrut Taruna Siaga Bencana (Tagana) sebagai wujud community based disaster management. “Hingga saat ini terdata 32 ribu Tagana yang bertugas menangani bencana. Di luar 1.500 sahabat Tagana yang baru saja kita lantik di Kabupaten Musi Rawas Utara ini."
Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos, Adhy Karyono menjelaskan, pelantikan 1.500 Sahabat Tagana merupakah pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) sebagai pelantikan relawan terbesar di Indonesia. "Mereka yang kita lantik ini sangat bangga dengan tugas yang akan mereka emban. Ini merupakan pelantikan Sahabat Tagana terbesar dan berhasil memecahkan rekor Muri,” ujar Adhy.