Rabu 30 Nov 2016 07:47 WIB

PKS Yakin Aksi Bela Islam 212 akan Berjalan Damai

GNPF MUI sepakat untuk menggelar aksi bela islam III. Untuk menuntut Ahok ditahan, Jakarta, Jumat (18/11).
Foto: Republika/Eko Supriyadi
GNPF MUI sepakat untuk menggelar aksi bela islam III. Untuk menuntut Ahok ditahan, Jakarta, Jumat (18/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini mengapresiasi kesepakatan antara Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan aparat keamanan, dalam aksi bela Islam 212. PKS optimistis aksi dela Islam 212 akan berjalan dengan damai.

Jazuli Juwaini,mengatakan kesepakatan ini merupakan langkah yang arif dan bijaksana dari semua pihak, khususnya Polri dan TNI dalam merespon aksi demonstrasi dan penyampaian pendapat di muka umum yang dilindungi oleh konstitusi.

"Ini harapan kita bersama agar suasana menjelang aksi tetap tenang, damai, tidak gaduh dan kondusif. Sehingga tidak perlu ada kekhawatiran yang berlebihan dari aparat keamanan," ungkap Jazuli, dalam siaran pers  yang diterima Republika.co.id, Rabu (30/11)

Menurut Anggota Komisi I ini, pendekatan persuasif dan dialog dengan elemen rakyat dan umat tetaplah pilihan yang terbaik. Terlebih di dalamnya berhimpun  ulama, kyai dan habaib serta para santri.

Para demonstran ini adalah bagian dari rakyat Indonesia yang harus dilindungi hak-haknya, difasilitasi, dan dijaga keamanannya bukan sebaliknya dijauhi, dideskriditkan, dituduh macam-macam dan sebagainya yang justru kontraproduktif dengan semangat persatuan dan kesatuan bangsa.

"Saya pribadi menilai tidak ada keinginan yang berlebihan dari elemen rakyat dan umat ini. Tuntutan mereka sejak awal adalah penegakan hukum yang adil bagi penista agama,  yang juga sudah ditersangkakan oleh Polisi," katanya.

Dengan kesepakatan ini, Jazuli Juwaini optimis aksi demontrasi akan berlangsung damai dan lancar bahkan bisa sangat indah karena menghadirkan  kebersamaan diantara rakyat dan umat dengan aparat keamanan. Dengan demikian persatuan dan kesatuan bangsa semakin kokoh. Apa yang menjadi aspirasi rakyat dan umat pun benar-benar didengar dan diperhatikan yakni penegakan hukum yang adil bagi penista agama.

Meski demikian, Anggota DPR asal Banten ini tetap berpesan kepada para peserta demonstrasi agar menjaga ketertiban dan keamanan dengan mematuhi peraturan perundang-undangan dalam menyampaikan pendapat. Selain itu, harus tetap siaga dan waspada jika ada provokator dan penyusup yang mengacaukan aksi.

"Demonstran harus tetap menjaga ketertiban dan keamanan selama aksi. Selain itu harus selalu waspada terhadap kemungkinan adanya pihak ketiga yang memprovokasi dan mengacaukan keadaan. Ingat, Indonesia dan Jakarta adalah milik kita bersama yang harus kita jaga dengan sepenuh hati dan segenap jiwa," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement