Selasa 29 Nov 2016 19:10 WIB

Yenny Wahid: Kokohkan Pesatuan untuk Bendung Terorisme

Yenny Wahid
Foto: Antara
Yenny Wahid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ancaman radikalisme dan terorisme menjadi konsen utama seluruh bangsa Indonesia. Apalagi saat ini suasana berbangsa dan bernegara tengah diuji dengan berbagai gejolak masyarakat terkait pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), khususnya Pilkada DKI Jakarta. Karena itu, masyarakat diimbau untuk memegang teguh persatuan dan mengedepankan kepentingan bangsa dalam memelihara kedamaian di Indonesia.

Direktur Eksekutif Wahid Foundation Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid (Yenny Wahid) berharap masyarakat tidak terpengaruh dengan provokasi radikalisme dan terorisme yang jelas-jelas ingin merusak kedamaian dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menurutnya, apa yang terjadi akhir-akhir ini di ibukota adalah bagian dari upaya-upaya kelompok radikal yang mencoba menunggangi Pilkada DKI untuk melakukan aksinya.

 “Masyarakat jangan mudah terpengaruh paham radikal terorisme. Kita harus selalu ingat bahwa kita harus terus memperkokoh persatuan, mengedepankan kepentingan bangsa. Selalu berpengang terhadap ajaran agama yang mengedepankan sikap lemah lembut dan saling mengayomi dan saling mengasihi,” ujar Yenny di Jakarta, Selasa (29/11).

 Selain itu, Yenny juga mengingatkan kepada umat, khususnya umat muslim, untuk memegang teguh ajaran islam rahmatan lil alamin. Menurutnya, itu akan menjadi kunci terbaik untuk membendung dan mematahkan propaganda radikalisme dan terorisme.

 “Kalau mau berdakwah ya berdakwahlah yang baik, mau berjihad ya jihadnya itu perangi korupsi, perangi kebodohan, perangi narkoba. Tidak perlu pergi ke Suriah, karena itu kejahatan-kejahatan yang jauh lebih riil dan lebih sadis yang harus kita atasi bersama,” tutur Yenny.

 Yenny juga mengimbau masyarakat untuk saling menjaga kerukunan antar sesama umat beragama dan menjaga keaneka ragaman budaya yang sudah dimiliki bangsa Indonesia sejak dahulu kala.

 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement