Selasa 29 Nov 2016 16:32 WIB

Selama 22 Bulan, Kekayaan Ahok Bertambah Rp 4,35 Miliar

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Andi Nur Aminah
Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A.
Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta baru saja mengumumkan daftar harta kekayaan para calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI yang bertarung di Pilkada 2017. Dari daftar tersebut, total harta kekayaan kandidat pejawat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) per 21 September 2016 tercatat sebesar Rp 25,65 miliar plus mata uang asing senilai 7.228 dolar AS.

Angka tersebut meningkat cukup signifikan bila dibandingkan dengan data kekayaan mantan bupati Belitung Timur itu dua tahun sebelumnya. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) Ahok per 21 November 2014, total kekayaan gubernur DKI nonaktif itu sebanyak Rp 21,30 miliar ditambah mata uang asing sejumlah 3.749 dolar AS.

Dengan kata lain, harta kekayaan Ahok bertambah sekitar Rp 4,35 miliar dan 3.479 dolar AS hanya dalam kurun waktu 22 bulan. Direktur Eksekutif Center for Budget Analyisis (CBA), Uchok Sky Khadafi, menilai pertambahan kekayaan Ahok tersebut tidak wajar.

"Untuk ukuran seorang kepala daerah, kenaikan nilai kekayaan Rp 4,35 miliar dalam waktu kurang dari dua tahun itu terbilang fantastis," ucapnya, kepada Republika.co.id, Selasa (29/11).

Dia menuturkan, gaji pokok gubernur seperti yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 59 Tahun 2000 hanya Rp 3 juta per bulan. Sementara tunjangan jabatan kepala daerah provinsi berdasarkan Keppres No 68 Tahun 2001 dipatok sebesar Rp 5,4 juta per bulan. Jika dihitung secara keseluruhan, maka total pendapatan gubernur adalah Rp 8,4 juta per bulan atau Rp 100,8 juta per tahun.

"Bila berpedoman pada ketentuan dua peraturan di atas, boleh dibilang  Ahok sangat hebat. Karena bisa menambah harta kekayaan hingga Rp 2 miliar lebih dalam setahun. Prestasi ini layak dibanggakan oleh para pendukungnya," ujar Uchok sembari menyindir Ahok dan pendukungnya.

Berdasarkan data yang diterima, total nilai harta tidak bergerak (berupa tanah dan bangunan) milik Ahok per 21 September 2016 tercatat sebesar 16,79 miliar. Angka itu naik sebesar Rp 1,74 miliar dari yang dilaporkan pada 21 November 2014.

Sementara, nilai kekayaan Ahok dalam bentuk kas dan giro tercatat sebanyak Rp 5,17 miliar dan 3.749 dolar AS pada 21 September 2016. Angka tersebut juga mengalami kenaikan signifikan dibandingkan data pada 21 November 2014 yang hanya berjumlah Rp 2,93 miliar dan 3.749 dolar AS.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement