Senin 28 Nov 2016 19:06 WIB

Cara Anies-Sandi Gaet Pemilih Mengambang

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Angga Indrawan
Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan visi dan misi saat kampanye di Pademangan, Jakarta, Jumat (18/11).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan visi dan misi saat kampanye di Pademangan, Jakarta, Jumat (18/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno tidak akan mengubah strategi kampanye meski beberapa survei menempatkannya di posisi buncit. Anies dan Sandi yakin, banyaknya pemilih yang belum menentukan pilihan bisa digaet dengan cara blusukan seperti yang mereka lakukan selama ini.

Sandiaga mengatakan, baik pemilih mengambang maupun pemilih yang belum menentukan pilihan terhitung masih banyak. Ia mengaku tak risau dengan hasil survei yang menempatkan Anies-Sandi di posisi paling bawah. Dengan blusukan, Sandi yakin cara itu bisa meraih mayoritas pemilih mengambang.

"Saya yakin cara (blusukan) ini sangat efektif, dan saya juga sekaligus bisa menyerap aspirasi masyarakat," kata dia di Jakarta, Senin (28/11).

Menurutnya, perolehan suara masih sangat dinamis. Hasil survei hari ini, belum bisa dijadikan patokan untuk membuat kesimpulan hasil Pilkada DKI 2017.

Buktinya, kata Sandi, survei lain belum lama ini justru menempatkan Anies-Sandi di posisi teratas. Semua masih bisa terjadi selama 80 hari ke depan atau sebelum pemungutan suara. Dan hasil akhir, kata dia, akan ditentukan pada 15 Februari 2017.

Senada dengan pasangannya, Anies Baswedan menanggapi santai hasil survei yang menempatkannya di posisi terakhir. Menurutnya, survei saat ini hanya mencerminkan kondisi hari ini juga.

Menurutnya, setiap hari masih bisa berubah sampai pemilihan 15 Februari 2017. Anies juga mengatakan tak akan mengubah strategi kampanyenya untuk tetap blusukan ke warga.

"Kemarin nomor satu (hasil survei LSI), sekarang nomor tiga. Saya selalu katakan, ini masih sangat dinamis. Jadi tidak usah buru-buru simpulkan apa-apa. Kerja terus, jalankan strategi kita," kata Anies.

Lembaga Survei Poltracking Indonesia merilis hasil riset terbaru terkait elektabilitas tiga kandidat calon gubernur DKI Jakarta. Pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni sebesar 27,92 persen.

Pasangan Ahok-Djarot menyusul dengan 22 persen. Sedangkan pasangan nomor urut tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebesar 20,42 persen. Dan pemilih yang belum menentukan pilihannya sebesar 29,66 persen.

Survei dilakukan 7-17 November 2016 dengan menggunakan metode multistage random sampling dan 1.200 responden. Margin of error sebesar 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sebelumnya, Indikator Politik Indonesia juga merilis hasil surveinya. Hasilnya, elektabilitas Agus-Silvy berada di posisi tertinggi sebesar 30,4 persen. Di posisi kedua Ahok-Djarot sebesar 26,2 persen dan Anies-Sandi 24,5 persen. Dan yang belum menentukan pilihan sebanyak 18,9 persen.

Survei dilakukan pada rentang waktu 15-22 November 2016. Responden sebanyak 798 dengan metode multistage random sampling. Tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error 3,6 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement