REPUBLIKA.CO.ID,TUBAN -- Pemerintah mengalokasikan dana desa sebesar Rp 60 triliun dalam APBN 2017 naik dibandingkan 2016 yang hanya Rp 46,97 triliun karena progam ini dinilai mampu mendorong perekonomian masyarakat perdesaan.
"Dari hasil evaluasi bahwa pemanfaatan dana desa (DD) di Tanah Air yang mampu membawa efek bagus meningkatkan ekonomi masyarakat di perdesaan sekitar 80 persen," kata kata Presiden Joko Widodo ketika meninjau pengerjaan proyek irigasi dari alokasi DD di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Tuban, Senin (28/11).
Oleh karena itu, menurut Presiden, pemerintah akan terus meningkatkan alokasi DD karena bisa mendorong perekonomian masyarakat di perdesaan. "Kalau perlu alokasi DD dinaikkan menjadi dua kali lipat karena tujuan peningkatan alokasi besaran DD agar semua masyarakat bisa menikmati," katanya. Ia mencontohkan pemanfaatan DD yang totalnya mencapai Rp 1 miliar di Desa Sumurgeneng, di antaranya dimanfaatkan untuk pembangunan jalan desa sehingga memudahkan petani mengangkut hasil panen.
Dimintai kofirmasi terpisah Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo membenarkan alokasi DD di Tanah Air akan ditingkatkan menjadi Rp 60 triliun pada 2017. Bahkan, kata dia, alokasi DD akan terus ditingkatkan untuk tahun selanjutnya bisa mencapai Rp 120 triliun.
Ia memberikan gambaran program DD dengan target satu desa satu produk unggulan seperti di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, dengan produk tanaman jagung bisa membawa dampak meningkatnya perekonomian masyarakat.
Di desa setempat dengan produk unggulan jagung, lanjut dia, ditunjang pembangunan prasarana pascapanen maka harga jagung bisa stabil. "Petani di Desa Sumuragung bisa menanam jagung dua kali dalam setahun," ucapnya.
Di Tuban, Presiden Joko Widodo dengan Iriana Jokowi, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, didampingi Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, melakukan penanaman pohon di Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu.
Penanaman pohon yang diprakarsai Koperasi Koperasi Produsen Anugrah Bumi Hijau Tuban, tercatat dalam "Guinness World Records". Penghargaan itu diperoleh karena koperasi setempat dalam acara peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia yang dihadiri Presiden Joko Widodo mampu menanam 238 ribu pohon dalam satu jam dengan melibatkan 5.500 warga. Catatan penanaman pohon terbanyak yang pernah masuk "Guinness World Records" yaitu di Filipina dengan jumlah 223 ribu pohon.