Senin 28 Nov 2016 13:15 WIB

Polisi Selidiki Keset Berisi Sobekan Diduga Alquran

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Andi Nur Aminah
Selembar keset berisikan lembaran Al-Quran kembali ditemukan di Pasar Prambanan Kabupaten Sleman, Senin (28/11). Barang tersebut ditemukan saat sidak oleh anggota Pemuda Muhammadiyah, bersama dengan Camat Prambanan, dan Polsek Prambanan.
Foto: Republika/Rizma
Selembar keset berisikan lembaran Al-Quran kembali ditemukan di Pasar Prambanan Kabupaten Sleman, Senin (28/11). Barang tersebut ditemukan saat sidak oleh anggota Pemuda Muhammadiyah, bersama dengan Camat Prambanan, dan Polsek Prambanan.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Usai sidak dan menemukan keset berisi sobekan diduga Alquran di Pasar Prambanan, pihak kepolisian akan melanjutkan penyelidikan lebih dalam lagi. Pasalnya hingga saat ini asal muasal keset tersebut masih belum jelas.

Kanit Patroli Polsek Prambanan, Ipda Sudardi mengatakan, selain mengamankan dua keset yang telah dibeli oleh anggota Pemuda Muhammadiyah Rifki Wahyu, pihaknya juga akan mengecek semua keset yang tersisa di toko perabotan rumah tangga milik Mantep. Adapun total keset yang tersisa dan masih utuh berjumlah 13 lembar.

“Kita akan cek (keset) semuanya. Kita beri STP (surat tanda penerima) dulu pada Bu Mantep. Semua barang ini akan diamankan di Polsek untuk penyelidikan lebih lanjut apakah ini Alquran apa bukan,” tutur Sudardi saat ditemui di Pasar Prambanan, Senin (28/11).

Menurutnya pengecekan dan penyelidikan sangat penting untuk dilakukan, lantaran penjual awal keset tersebut tidak diketahui. Oleh karenanya polisi akan mencari informasi dari mana barang-barang tersebut dipasok.

Di antaranya dengan menyidak pasar-pasar di wilayah lain. Sudardi mengemukakan, pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan kepolisian daerah lain. Mengingat keset-keset tersebut kemungkinan besar berasal dari Dlangu, Jawa Tengah.

Namun begitu, sampai sekarang ia belum bisa menyimpulkan apakah kasus ini masuk dalam penistaan agama atau bukan. “Ini kan masih diselidiki. Kita belum bisa menyimpulkan apa-apa,” kata Sudardi.

Sementara itu Camat Prambanan, Abu Bakar yang ikut dalam sidak mengimbau agar para pedagang lebih berhati-hati saat membeli barang, terutama keset untuk alas kaki. Minimal mengetahui pembuatannya berasal dari mana.

Ia sendiri mengatakan tidak bisa mencegah peredaran keset berisikan sobekan diduga Alquran sebelumnya. Lantaran keset tersebut harus disobek untuk mengetahui apakah di dalamnya berisi sobekan kitab suci atau tidak.

“Sulit sekali untuk membedakan mana keset yang ada sobekan Alqurannya atau bukan. Yang jelas kita harus lebih hati-hati,” ujar Abu Bakar. Ia meminta agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpancing amarah oleh kasus keset ini. Sebab sekarang pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement