Sabtu 26 Nov 2016 18:24 WIB

Ini Pemicu Perilaku Seks Bebas di Kota Bandung

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ilham
Seks bebas menjadi masalah remaja di Indonesia
Foto: antara
Seks bebas menjadi masalah remaja di Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus (BKLDK) Bandung Raya melansir hasil penelitian tentang perilaku seks bebas yang terjadi di Kota Bandung. Di mana perilaku tersebut dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan rasa ingin tahu dari para remaja. Selain itu, salah satu pemicunya adalah pengawasan dari orang tua yang kurang.

"Lebih dari 90 persen responden menyatakan perilaku seks bebas banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan rasa ingin tahu dari para remaja," ujar Koordinator Daerah Eksekutif BKLDK Kota Bandung, Saiful Anwar saat memaparkan hasil riset pada acara Sarasehan Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus (BKLDK) 2016 "Bersama Peduli Generasi Bersama Menentukan Masa Depan Negeri", Sabtu (26/11).

Ia menuturkan, 89 persen responden menilai media-media yang memuat konten pornografi dan pornoaksi menjadi penyebab maraknya seks bebas. Selain itu, 89 persen responden mengatakan, perilaku tersebut merusak generasi muda dan masyarakat.

Para responden berharap dan setuju jika ada aturan menyangkut interaksi antara laki-laki dengan perempuan. Bahkan, kampus diharapkan bisa menerapkan aturan tersebut. "57 persen responden setuju kampus menerapkan aturan terkait interaksi tersebut dan 81 persen setuju pemerintah menetapkan aturan tegas agar pergaulan remaja tidak mengarah pada seks bebas," katanya.

Saiful menjelaskan, penelitian dilakukan dalam kurun waktu 11 April-16 Mei 2016 dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara langsung. Selain itu, responden yang diwawancarai merupakan mahasiswa D3 dan S1 yang berasal dari sekitar 20 perguruan tinggi di Kota Bandung. Metode yang digunakan adalah stratified random sampling.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلْيَسْتَعْفِفِ الَّذِيْنَ لَا يَجِدُوْنَ نِكَاحًا حَتّٰى يُغْنِيَهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ ۗوَالَّذِيْنَ يَبْتَغُوْنَ الْكِتٰبَ مِمَّا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ فَكَاتِبُوْهُمْ اِنْ عَلِمْتُمْ فِيْهِمْ خَيْرًا وَّاٰتُوْهُمْ مِّنْ مَّالِ اللّٰهِ الَّذِيْٓ اٰتٰىكُمْ ۗوَلَا تُكْرِهُوْا فَتَيٰتِكُمْ عَلَى الْبِغَاۤءِ اِنْ اَرَدْنَ تَحَصُّنًا لِّتَبْتَغُوْا عَرَضَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَمَنْ يُّكْرِهْهُّنَّ فَاِنَّ اللّٰهَ مِنْۢ بَعْدِ اِكْرَاهِهِنَّ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sampai Allah memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan jika hamba sahaya yang kamu miliki menginginkan perjanjian (kebebasan), hendaklah kamu buat perjanjian kepada mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa hamba sahaya perempuanmu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri menginginkan kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan kehidupan duniawi. Barangsiapa memaksa mereka, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang (kepada mereka) setelah mereka dipaksa.

(QS. An-Nur ayat 33)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement