REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedutaan Besar Myanmar bersedia menyampaikan aspirasi Aksi Solidaritas untuk Rohingya. Aspirasi tersebut terkait dengan penderiataan Muslim Rohingya.
Korlordinator Lapangan Aksi Solidaritas untuk Rohingya, Muhammad Syukur Madar mengatakan, ia sudah menyampaikan aspirasi aksi tersebut saat bertemu Kedubes Myanmar pada Jumat (25/11) sore.
"Kami menegaskan kembali, jika Senin esok tak ada sikap terkait hal ini, kita akan datang kembali sampai Pemrintah Myanmar mengeluarkan surat perlindungan hukum untuk suku Rohingya di Myanmar," ujarnya sesaat setelah bertemu Kedubes Myanmar.
Madar diizinkan bertemu Kedubes Myanmar bersama 2 perwakilan organisasi, dari mahasiswa diwakili oleh Pelajar Islam Indonesia (PII) dan dari ormas islam yakni Dewan Dakwah Islam Indonesia.
Madar juga mengatakan, kekerasan terhadap etnis Rohingya harus segera dihentikan, karena akan mengganggu umat Islam di dunia, dan Budhis Indonesia.
Baca juga, Citra Satelit: Ratusan Bangunan Muslim Rohingya Dibakar.
Aksi Solidaritas untuk Rohingya dilanjutkan dengan aksi Long March dari Kedubes Myanmar ke kantor perwakilan PBB, dan diakhiri dengan pembubaran secara tertib.