REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Ketua Umum Rumah Gerakan’ 98, Wahab Talaohu menilai saat ini terjadi polarisasi yang dahsyat dari level elit hingga akar rumput. Wahab merasa resah terhadap situasi yang terjadi sekarang.
“Kami punta keresahan, ada polarisasi yang dahsyat meskipun tidak sama dengan ‘98. Kami melihat polarisasi luar biasa,” kata Wahab saat bersilaturrahmi ke Kantor Republika bersama sejumlah pengurus Rumah Gerakan ‘98, Kamis (24/11).
Dia mencontohkan, sikap antara Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang kadang berseberangan. Bahkan yang lebih memprihatinkan, menurut Wahab, polarisasi sampai di level bawah.
Dia menambahkan, dirinya tidak menginginkan demokrasi dirusak oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Menurutnya, demokrasi di Indonesia semakin maju. Karena itu, dia berharap masyarakat untuk tetap menjaga demokrasi berjalan baik.
“Misalnya kesadaran hukum sudah ada, tapi tanpa harus ada tekanan. Demokarasi tetap ada koridor,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Rumah Gerakan ‘98, Nandang Wirakusuma mengharapkan pers berjalan bersama dengan aktifis gerakan. Menurut dia, kolaborasi tersebut terjadi sejak dulu.
Rumah Gerakan ‘98, tuturnya, ingin bersama merawat bangsa. Untuk itu, mantan aktifis ‘98 berkumpul membuat program yang berdampak kepada bangsa. Rahmat Fajar