Rabu 23 Nov 2016 00:41 WIB

Polisi Sebut Video Kekerasan Aparat di Mekar Jaya tak Utuh

Rep: Issha Harruma/ Red: Nur Aini
Ilustrasi kekerasan.
Ilustrasi kekerasan.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pihak kepolisian mempersilakan warga Desa Mekar Jaya, kecamatan Wampu, Langkat, Sumut, yang menjadi korban kekerasan aparat saat penggusuran lahan, Jumat (18/11) lalu, untuk membuat laporan. Dalam penggusuran berujung bentrok ini, belasan warga disebut mengalami luka-luka, termasuk anak kecil dan orang lanjut usia.

"Silakan saja melapor, nanti akan kami usut. Orang yang merasa dipukul itu kan punya hak melaporkan," kata Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP Mangantar P Nainggolan, di Medan, Selasa (22/11).

Dia pun ikut berkomentar terkait video bentrokan antara aparat keamanan dan masyarakat Mekar Jaya yang banyak beredar di dunia maya. Dalam video-video tersebut, tampak tindakan arogansi ditunjukkan oleh sejumlah oknum polisi, seperti memukul dan menendang warga.

Menurut Mangantar, video yang beredar itu tidak menunjukkan kejadian yang utuh. "Video yang ada itu adalah video sepotong. Bukan video penuh dari awal sampai akhir. Mungkin ada sebab akibatnya itu, yang melawanlah, yang melemparlah, yang memakilah," ujar dia.

Dia pun mengklaim, pihaknya memiliki video lengkap dari sebelum hingga sesudah bentrokan terjadi. Mangantar menuding, ada pihak-pihak yang sengaja ingin memanfaatkan situasi dengan menyebarluaskan video tak utuh tersebut. "Polisi juga punya video. Jadi ini mungkin sengaja menyudutkan, hanya yang memukul itu yang divideokan," kata Mangantar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement