Selasa 22 Nov 2016 04:20 WIB

Agus Sebut Programnya Kurangi Kemiskinan Bukan Khayalan

Calon Gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono menyapa warga Pisangan Baru, Pasar Jangkrik, Jakarta Timur, Rabu (16/11).
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Calon Gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono menyapa warga Pisangan Baru, Pasar Jangkrik, Jakarta Timur, Rabu (16/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan programnya dalam mengurangi kemiskinan dan pengangguran bukan sekadar khayalan. Ia yakin program itu akan terealisasi dengan adanya sinergi antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan pemerintah pusat.

Agus menyebut salah satu programnya dalam mengurangi kemiskinan dan pengangguran dengan rencana bantuan dana bergulir Rp1 triliun per tahun bagi 20.000 unit usaha mikro, terukur.

"Ini terukur. Ada yang bertanya dananya dari mana? Dananya ya dari anggaran. Itu dengan asumsi APBD Jakarta tidak perlu mengalami 'external shock' berlebihan sehingga mengganggu," ujarnya.

Agus mengatakan dalam perjalanannya program itu bisa berhasil jika hubungan Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta dengan pemerintah pusat juga stabil. Selain itu hubungan antara eksekutif dengan legislatif juga harus berjalan baik.

"Yang penting goodwill-nya. Kita ingin mengurangi pengangguran. Tujuan eksekutif-legislatif kan sama, perannya saja yang berbeda," ujarnya.

Agus menjelaskan program pengurangan kemiskinan dan pengangguran salah satunya dengan memberikan bantuan bergulir sebesar Rp1 triliun per tahun untuk total 20.000 unit usaha.

Harapan Agus, jika satu unit usaha yang diberikan modal bisa menyerap lima pekerja baru, maka program dana bergulir bantuan modal usaha ini bisa mengurangi 100.000 pengangguran.

"Sehingga dalam lima tahun akan cukup signifikan mengurangi angka pengangguran di Jakarta," katanya.

Selain itu Agus juga memiliki program bantuan langsung sementara sebesar Rp5 juta per tahun per kepala keluarga. Dana yang akan disiapkan berkisar sebesar Rp650 miliar per tahun untuk membantu 128 ribu keluarga kurang mampu.

"Memperhatikan masyarakat miskin ini amanat konstitusi. Kalau ada mencegah dan menghantam kita, pertanyakan mengerti amanat konstitusi atau tidak," ujar dia.

Agus menekankan programnya itu bukan lah politik uang. Menurut dia politik uang adalah menjanjikan sejumlah uang kepada para calon pemilih agar memilihnya dalam Pilkada.

"Ada yang bilang ini money politic, mengerti tidak sih money politic apa. Ini program, kalau terpilih ya ini yang kami jalankan. Money politic itu ayo pilih saya, saya kasih duit," kata Agus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement