Senin 21 Nov 2016 21:13 WIB

Bila Demo Rusuh, Panglima TNI: Aktor dan Sutradara Bertanggung Jawab

Rep: Mabruroh/ Red: Agus Yulianto
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan telah bekerja sama dengan Intelegen untuk menghadapi unjuk rasa yang akan dilangsungkan pada 25 November dan 2 Desember nanti. Tujuannya, untuk mencari tahu siapa aktor dan sutradaranya apabila terjadi kericuhan.

"Kerja sama intelegen untuk melihat, mencari, menemukan siapapun yang ajak demo (rusuh) baik sutradara maupun aktor-aktornya," ujar Gatot di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (21/11).

Setelah itu, menurutnya, akan dilakukan proses diidentifikasi terhadap informasi yang didapatkan oleh Intelegen. Kata dia, jika benar, maka mereka yang kemudian harus bertangung jawab apabila unjuk rasa (unras) berujung pada kericuhan.

"Apabila terjadi hal-hal (dalam unras) yang tidak diinginkan, mereka yang bertanggung jawab dan bukan hanya yang meminta izin kepada kepolisian. Mereka bertanggung jawab dan harus kita ikuti terus 24 jam," ujarnya.

Terakhir, dia menambahkan, bahwa kerja sama dengan Polri ini semata-mata untuk mewujudkan rasa aman dan nyaman kepada seluruh masyarakat Indonesia. Sehingga, disiapkan segala kemungkinan yang terjadi untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan itu.

Begitupun perihal adanya informasi bahwa dalam aksi tersebut ditunggangi oleh kelompok yang ingin menduduki DPR. Sehingga prajuritnya pun disiapkan untuk melindungi DPR.

"Untuk itu disiapkan segala kemungkinan yang mungkin terjadi dari efek demo yang dimanfaatkan atau berubah menjadi merusak suasana. Sehingga tempat yang harus dilindungi, dilindungi," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement