REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh Kampung Luar Batang, Mansur Amin, mengkritik pernyataan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang sesumbar bakal memenangkan Pilkada DKI 2017 dalam satu putaran. Mansur menilai, pernyataan tersebut semakin menunjukkan betapa besarnya ambisi mantan bupati Belitung Timur itu untuk terus berkuasa di Ibu Kota.
"Menjadi agak aneh ketika seorang calon kepala daerah yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus hukum, masih bisa sombong bakal menang satu putaran di hadapan publik," ujar Mansur kepada Republika.co.id, Senin (21/11).
Dia malah khawatir, Ahok bakal menghalalkan segala cara untuk mempertahankan kekuasaannya di Jakarta. "Karena, di kota ini ada proyek reklamasi bernilai ratusan triliun rupiah yang harus dia selamatkan. Bahkan, dari informasi yang saya dapatkan, properti di Pulau G saat ini sudah habis terjual alias sold out, meski pembangunannya belum rampung. Soal kebenaran informasi tersebut, tentunya Pak Ahok yang lebih tahu," kata Mansur.
Dia beranggapan, peluang Ahok untuk memenangkan Pilkada DKI 2017 dalam satu putaran saat ini tidak masuk akal. Pasalnya, hasil survei terakhir yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) justru menunjukkan elektabilitas sang pejawat kini berada di bawah kandidat-kandidat lainnya.
"Saya kira hasil survei itu memang menggambarkan realitas yang sebenarnya. Karenanya, saya yakin bahwa tanpa kecurangan Ahok tidak bakal menang," ucapnya.
Gubernur DKI nonaktif Basuki Tjahaja Purnama sebelumya sesumbar bakal memenangkan Pilkada DKI 2017 dalam satu putaran. Ahok bahkan menyebut jika hal itu terjadi, masyarakat yang selama ini mempersoalkan kasus dugaan penodaan agama yang melilitnya, bakal dibuat malu.
"Kalau penistaan agama, makanya saya minta dinaikkan ke persidangan, biar semua orang nonton dan lihat, menarik. Bisa bayangin enggak malunya, saya ditersangkakan, eh saya menang satu putaran. Malu dia. Kami harus fight. Kami cuma butuh 50 persen plus satu," ujar Ahok kepada wartawan, pekan lalu.