Kamis 17 Nov 2016 16:58 WIB

BNPB: Puluhan Rumah Rusak Akibat Gempa Malang

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Andi Nur Aminah
Rumah warga yang rusak berat akibat gempa (ilustrasi)
Foto: BPBD Kab Malang
Rumah warga yang rusak berat akibat gempa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan ada puluhan rumah yang mengalami kerusakan akibat bencana gempa bumi di Malang, Jawa Timur, Rabu (16/11). Kerusakan rumah juga terjadi di Kabupaten Jember.

Menurut Sutopo, sedikitnya ada 37 rumah di Kabupaten Malang yang rusak akibat gempa berkekuatan 5,8 skala richter pada Rabu malam. Kerusakan terjadi dalam skala ringan, berat hingga sedang. "Secara rinci, ada tiga rumah rusak berat, delapan rumah mengalami kerusakan sedang dan 26 rumah rusak ringan. Puluhan rumah itu berada di lima kecamatan," ujar Sutopo melalui keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (17/11).

Lima kecamatan yang terdampak kerusakan akibat gempa adalah Kecamatan Ampelgading, Kecamatan Tirtoyudo, Kecamatan Pagelaran, Kecamatan Dampit dan Kecamatan Sumberpucung. Selain itu, kerusakan juga terjadi di Kabupaten Jember.

Berdasarkan data yang dihimpun BNPB, ada tiga rumah rusak ringan hingga berat akibat guncangan gempa pada Rabu malam. Ketiga rumah masing-masing berada di Kecamatan Puger, Kecamatan Gumukas dan Kecamatan Mayang.

Sebelumnya, gempa bumi tektonik mengguncang sejumlah wilayah di Jawa Timur, Yogyakarta, Bali dan Lombok. Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gema terjadi sekitar pukul 22.10 WIB.

Pusat gempa terletak pada koordinat 9,39 LS dan 113,09 BT, tepatnya di cekungan busur muka (fore arc basin) Samudra Hindia. Pusat gempa berada pada kedalaman 91 kilometer, sekitar 165 kilometer arah tenggara Kota Malang.

Ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa bumi ini merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi Lempeng. Kondisi gempa pada Rabu menunjukkan lempeng Indo-Australia yang menghunjam ke bawah Lempeng Eurasia dengan laju sekitar 70 mm/tahun mengalami deformasi batuan di zona Benioff pada kedalaman 91 km. Guncangan paling kuat dirasakan di Malang, Karangkates, Kepanjen, Lumajang, dan Jember, dalam skala intensitas II SIG BMKG (IV MMI).

Sutopo melanjutkan, selain Malang dan Jember, guncangan gempa juga cukup kuat dirasakan masyarakat Kabupaten Lumajang dan Bali. Sedikitnya ada sembilan kabupaten di Bali yang terdampak gempa, antara lain Kabupaten Jembrana, Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Karangasem.

"Meski demikian, tidak ada kerusakan material yang terjadi di Bali. Gempa bumi juga tidak mengakibatkan korban jiwa, baik di Jawa Timur, Malang maupun Bali," tambah Sutopo.

Dian Erika N

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement