REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pimpinan pondok pesantren Daarut Tauhid Aa Gym kembali menyoroti perkembangan kasus Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Dalam nasihatnya yang diunggah di Facebook, Aa Gym mengimbau semua pihak untuk mengambil hikmah atas kejadian ini. Hal pertama yang ia singgung adalah soal keadilan.
"Mudah-mudahan setelah ini kita mengevaluasi rasa adil kita, menempatkan sesuatu pada tempatnya. Siapapun kepala negara, kepolisian, para tokoh, pejabat, termasuk rakyat kecil. Bahwa ketidakadilan adalah sumber masalah," tuturnya.
Hikmah kedua, kata Aa Gym, adalah tak cukup hanya jargon 'kerja-kerja-kerja'. Tapi sangat penting juga 'akhlak-akhlak-akhlak'. Karena yang jadi masalah saat ini adalah akhlak.
"Kita sagat merindukan pemimpin selain bisa bekerja juga berakhlak mulai sehingga bisa ditiru menjadi tauladan bagi anak cucu kita," tutur Aa Gym.
Menurutnya, warisan terpenting pemimpin adalah bukan bangunan fisik, namun bangunan akhlaqul karimah. "Mari jargon kita tambah kerja-kerja-kerja dengan akhlak-akhlaq," katanya.
Baca juga, Kabareskrim: Ahok Tersangka Kasus Penistaan Agama.
Sehingga dengan kejadian ini, siapapun yang memilih pemimpin tidak cukup hanya menilai kinerja tetapi juga wajib akhlaq. Karena ini adalah kemuliaan sesungguhnya seorang pemimpin.