Selasa 15 Nov 2016 13:01 WIB

Desmon Yakin Budi Gunawan Sedang Bersyukur tak Jadi Kapolri

Rep: Ali Mansur/ Red: Bilal Ramadhan
Wakil Komisi III DPR Desmond J. Mahesa.
Foto: Ist
Wakil Komisi III DPR Desmond J. Mahesa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Desmon J Mahesa yakin saat ini Jenderal Polisi Budi Gunawan sangat berbahagia dan bersyukur tidak jadi ditunjuk oleh Presiden Jokowi untuk menjadi kapolri. Dia pun yakin bahwa Kapolri Jenderal Polisi, Tito Karnavian, saat ini tegang dengan situasi yang dihadapinya terkait kasus Ahok.

“Saya yakin Budi Gunawan saat ini sedang berbahagia dan bersyukur karena tidak jadi diangkat Jokowi jadi kapolri, ketimbang misalnya Kapolri Tito Karnavian yang sekarang lagi menyesali kenapa dia musti jadi kapolri saat ini ketika kasus penistaan Alquran oleh Ahok mencuat dan menimbulkan polemik di masyarakat,” ujar Desmon di Jakara, Selasa (15/11).

Tito saat ini diyakininya mendapatkan tekanan yang luar biasa terkait kasus ini karena harus mengakomodir keinginan Presiden yang mungkin saja berlawanan dengan keyakinannya atau berlawanan dengan hukum yang selama ini harus ditegakkannya. Kata dia, bisa jadi Tito sadar bahwa posisinya saat ini sangat-sangat sulit.

Tito yang tadinya memiliki cerita luar biasa sebagai perwira yang cerdas dan cemerlang dalam kariernya kini pun harus menghadapi kondisi di mana dia harus berhadapan dengan nalar dan logika masyarakat yang tidak bisa menerima apapun langkah dan pernyataan-pernyataannya terkait kasus Ahok.

“Kasihan kan Tito, tadinya dibanggakan sebagai perwira polisi cerdas, pintar berprestasi, tapi sekarang lihat saja bagaimana opini masyarakat terhadap dia yang terbalik,” tambah Politikus Partai Gerindra itu.

Oleh karena itu ia pun menyarankan Tito untuk berpegang pada hukum saja dan tidak bersandar pada kekuasaan. Kapolri seharusnya tidak boleh menganggap keinginan Presiden sebagai titah yang harus dipatuhi kalau memang ada hukum yang mengaturnya yang pada akhirnya bisa menyeret institusi kepolisian dalam kasus ini.

“Kalau Tito bersandar pada hukum saja, maka dia akan menjadi Kapolri paling lama sampai dia pensiun sekitar tahun 2022, tapi kalau dia bersandar pada kekuasaan atau pada Jokowi, maka ketika Jokowi jatuh, dia akan ikut jatuh. Dia bisa saja jadi jenderal bintang empat paling lama tidak punya jabatan nantinya,” jelasnya.

Seperti diketahui Jenderal Polisi Budi Gunawan sempat diajukan Jokowi menjadi calon kapolri dan lulus fit and proper test DPR dengan aklamasi. Namun sayangnya di tengah jalan Jokowi membatalkan hal itu dan kemudian mengajukan Badrodin Haiti menjadi Kapolri. Setelah Badrodin Haiti pensiun, tadinya diharapkan Wakapolri, Budi Gunawan yang akan ditunjuk oleh Jokowi.

“Tapi nasib berkata lain karena Jokowi lebih memilih perwira tinggi yang sangat muda usia dan yaitu Tito Karnavian untuk menjadi Kapolri dan melompati lima angkatan di atasnya,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement