REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung, M Ridwan Kamil membentuk Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Banjir. Anggotanya, terdiri atas gabungan para Aparatur Sipil Negara lintas instansi di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Satgas tersebut dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Bandung Yossi Irianto.
Pada rapat yang digelar di Pendopo Kota Bandung, Senin malam (14/11), Ridwan Kamil memetakan 7 sub kelompok yang akan bekerja untuk menangani persoalan banjir dari hulu hingga ke hilir. Kelompok pertama adalah tim perencanaan yang akan merancang strategi penanggulangan banjir.
"Tim ini konsekuensinya pada DED dan anggaran," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Senin malam (14/11).
Emil mengatakan, ada pula tim yang akan bertugas mengkoordinasikan berbagai stakeholder dan pemangku kebijakan, dari mulai di tingkat masyarakat, kota, provinsi, nasional, bahkan ke sektor swasta.
"Orangnya harus luwes. (Koordinator) ini penting karena banjir ini tidak bersifat lokalitas, melainkan lintas wilayah," katanya.
Selanjutnya, kata dia, akan ada tim yang bertugas mengkoordinasikan pembangunan sumur resapan di hampir 2000 titik. Pemkot Bandung, hingga bulan Desember akan membangun sekitar 2000 sumur resapan.
"Dari kita akan disebar ke titik-titik yang biasa tergenang oleh banjir cileuncang," katanya.
Selain itu, kata dia, pembongkaran masih akan terus dilakukan terhadap bangunan yang menghalangi jalur aliran air. Penanganan banjir jangka menengah, kata dia, danau-danau retensi akan dibangun di lima titik, yakni Sinaraga, Bima, Gedebage, Sarimas, dan Babakan Jeruk.
"Anggarannya akan mendapat bantuan dari Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat," katanya.