REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam sepekan terakhir, Presiden Joko Widodo banyak melakukan konsolidasi internal dengan mengunjungi markas pasukan elite yang ada di TNI dan Polri, antara lain Kopassus, Brimob, TNI AD, dan Marinir. Dalam setiap kunjungannya, Presiden selalu memberi arahan agar TNI dan Polri solid, serta harus mampu menjaga persatuan di Indonesia.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyebut, kunjungan-kunjungan tersebut dilakukan Presiden untuk menciptakan kondisi yang tenang di masyarakat. Ia membantah anggapan yang menyebut Jokowi melakukan konsolidasi internal karena ada ancaman kudeta.
"Tidak ada. Yang jelas Presiden berkomunikasi dengan siapa pun agar masyarakat segera tenang," ujar Pramono, di ruang kerjanya, Senin (14/11).
Menurut dia, penting bagi Presiden untuk mendorong terciptanya suasana kondusif di masyarakat pasca-aksi massa 4 November lalu. Sebab, jika ketegangan terus terjadi, ucap Pramono, hal itu dapat mengganggu momentum perbaikan ekonomi yang tengah dilakukan pemerintah.
Pramono menyebut, pekan ini Presiden masih akan melakukan komunikasi politik dengan sejumlah pihak, antara lain Paskhas TNI AU, Kostrad dan sejumlah tokoh agama. "Intinya mengharapkan bahwa pada 25 november nanti, kalau sudah diputuskan secara terbuka, harapannya tidak ada demo lagi," ucap dia.