Senin 14 Nov 2016 13:59 WIB

MPR Minta Serangan Bom di Samarinda Diusut Tuntas

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Teguh Firmansyah
Tim Gegana Brimob Polda Kaltim mengamankan benda diduga sisa bom di lokasi ledakan di depan Gereja Oikumene Kecamatan Loa Janan Ilir, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (13/11).
Foto: Antara/Amirulloh
Tim Gegana Brimob Polda Kaltim mengamankan benda diduga sisa bom di lokasi ledakan di depan Gereja Oikumene Kecamatan Loa Janan Ilir, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (13/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR, Mahyudin mengutuk keras insiden peledakan di Gereja Oikumene Samarinda, Kaltim pada Sabtu (13/11). Ia, meminta kejadian ini diusut tuntas oleh kepolisian.

''Saya mengutuk keras aksi pelemparan bom molotov di Gereja Oikumene,'' kata, Mahyudin, di Jakarta, Senin (14/11).

Mahyudidn, yang juga anggota MPR asal dapil Kalimantan Timur ini, menyatakan keprihatinannya atas jatuhnya korban anak-anak dalam kejadian ini. Ia menyesalkan bila aksi ini mengatasnamakan agama. Sebab, kekerasan dalam agama apapun, bagaimanapun bentuk tidak dibenarkan.

Menurutnya, radikalisme justru muncul karena dangkalnya pemahaman agama dan rendahnya nasionalisme. ''Saya juga turut berduka cita atas jatuhnya korban luka-luka dari anak-anak. Semoga ditangani tepat oleh petugas kesehatan,'' ucapnya.

Ia mengatakan, Indonesia berbentuk negara kesatuan yang berdiri diatas keberagaman. Sehingga, Mahyudin meminta, hal tersebut harus dipertahankan. ''NKRI itu sudah final dengan Bhinneka Tunggal Ika sebagai bingkai keberagaman,'' tuturnya.

Baca juga,  MUI Minta Warga tak Terprovokasi Bom di Gereja Oikumene Samarinda.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement