REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Proyek revitalisasi kawasan Malioboro Tahap satu dan tahap dua yakni di sisi Timur Malioboro dari Hotel Garuda sampai Pasar Beringharjo diprediksi akan selesai pada akhir tahun 2016 mendatang.
"Akhir tahun sebelum Natal revitalisasi Malioboro yang di sisi timur baik Paket satu dan dua Insya Allah selesai," kata Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP dan ESDM) DIY, Muhammad Mansyur, di Kepatihan baru-baru ini.
Bahkan, jalan di depan DPRD DIY akan dijadikan lebih awal sebagai contoh. Untuk semua pengerjaan dari mulai dipasangnya teraso, vegetasi, pembuangan air kotor, air minum siap dikonsumsi, dan lain-lain akan selesai akhir bulan ini. "Supaya masyarakat tahu seperti apa jadinya," katanya.
Sepanjang Malioboro untuk sementara air minum siap konsumsi akan dipasang di depan Dinas Pariwisata dan Kepatihan Yogyakarta. "Untuk itu kami bekerja sama dengan PDAM kota Yogyakarta. Kami berharap masyarakat dapat menjaganya. Air minum ini bukan untuk cuci-cuci karena itu nanti di dekat air minum siap minum ini akan diberi informasi," tuturnya.
Mansyur mengatakan pihaknya akan berkonsentrasi terlebih dahulu di sisi Timur Malioboro supaya masyarakat bisa melihat dan menikmati bagaimana sebenarnya revitalisasi yang diselesaikan Pemda DIY. Dia berharap bila revitalisasi Malioboro dari Depan Hotel Garuda hingga Pasar Beringharjo sudah selesai, para pedagang kaki lima yang berjualan di situ dapat tertib dan menjaga kebersihan. "Karena teraso kalau terkena minyak akan jadi jelek," katanya.
Mulai tahun 2017 revitalisasi Malioboro di sisi Timur akan diteruskan dari timur Pasar Beringharjo sampai titik nol kilometer. Bahkan kalau bisa sampai Jalan Pangarukan. Direncanakan, kata Mansyur, revitalisasi sisi timur Malioboro hingga titik nol bisa tuntas pada tahun 2017. Sehingga setelah itu akan beralih ke pengerjaan yang lain.
Sebelumnya dijelaskan, pengerjaan revitalisasi Malioboro dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan dari depan Inna Garuda Malioboro hingga Hotel Mutiara yang kurang lebih memiliki panjang kurang lebih 537 meter, dengan nilai kontrak termasuk PPN Rp 13,9 Miliar. Sedangkan untuk pengerjaan tahap II dimulai dari Hotel Mutiara hingga Pasar Beringharjo yang memilikipanjang sekitar 300 meter dengan nilai kontrak Rp 9,7 Miliar.