REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti LSI, Denny JA mengungkapkan, dalam proses hukum Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bisa dinyatakan tersangka atau dibebaskan.
Hal itu, kata ia, akan mempengaruhi tak hanya elektabilitas Ahok di pilkada. Namun juga menentukan suasana politik nasional. Termasuk mempengaruhi opini publik kepada Presiden Jokowi.
"Tak heran mengapa people power 4 November 2016 begitu ramai dan publik banyak yang membiayai sendiri kedatangannya. Itu people power terbesar sejak Reformasi 1998," ujar Denny lewat pesan yang disampaikan di laman Facebooknya, Kamis (10/11).
Data survei menunjukkan, mayoritas pemilih memang merasa Ahok bersalah soal agama yang sangat sensitif.
Mayoritas pemilihnya merasa ada keadilan yang ingin dituntut. Rasa terganggunya keadilan dan girah agama ini ternyata begitu meluas seperti yang terbaca dari hasil survei LSI.
"Kita meminta presiden, menko polkam, kapolri, pemimpin partai lebih membuka mata dan hati, namun tetap mengedepankan supremasi hukum," katanya.
Baca juga, Survei LSI: 73,2 Persen Warga Jakarta Salahkan Ahok Soal Al-Maidah.