Kamis 10 Nov 2016 17:05 WIB

Jokowi Disarankan Terus Berkomunikasi dengan Ulama

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Bayu Hermawan
Presiden Joko Widodo mengenakan jaket bergaya bomber pada konferensi pers terkait aksi 4 November 2016.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Presiden Joko Widodo mengenakan jaket bergaya bomber pada konferensi pers terkait aksi 4 November 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustadz Ahmad Ruhiyat yang mewakili Pondok Pesantren At Tarbiyah, Karawang, menyarankan Presiden Joko Widodo untuk terus melakukan komunikasi dengan para ulama agar ummat tidak lagi turun ke jalan untuk melakukan aksi unjuk rasa. Hal tersebut disampaikan Ruhiyat usai diterima Presiden Jokowi di Istana Negara, Kamis (10/11).

"Kami mohon agar Presiden menindaklanjuti komunikasi dengan ulama, terutama dengan habaib, agar demo tidak terulang lagi," ujarnya.

Ruhiyat datang bersama sekitar 60 pimpinan pondok pesantren lain dari wilayah Jawa Barat dan Banten. Mereka menyuarakan aspirasi ummat yang berharap proses hukum terhadap terlapor Basuki Tjahaja Purnama terkait kasus dugaan penistaan agama dapat dilakukan secara profesional.

Ruhiyat sendiri menilai Polri tengah bekerja serius. Ia percaya proses hukum pada akhirnya akan mengeluarkan putusan yang adil untuk semua pihak. Menurut Ruhiyat, masyarakat pasti akan menerima apa pun keputusan hukum yang dikeluarkan jika prosesnya dilakukan secara transparan.

"Kami akan berusaha memberikan pengertian kepada masyarakat agar mereka bisa tahu. Kalau semua serius, transparan, masyarakat akan percaya," katanya.

Menurut Ruhiyat, Jokowi merespons positif suara ummat yang disampaikan oleh para ulama. Ia bahkan menyatakan akan mengagendakan pertemuan dengan para habib.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement