Kamis 10 Nov 2016 16:11 WIB

Indra Piliang Bela Buya Syafii Maarif

Syafii Maarif
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Syafii Maarif

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Buya Syafii Maarif cenderung membela Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama dalam kasus dugaan penistaanan agama terkait surah Al Maidah ayat 51. Syafii menyatakan apa yang dilakukan Ahok bukan merupakan penistaan Islam.

Hal ini tentu saja berbeda dengan keputusan Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU). Meski ormas-ormas tersebut tidak mewajibkan kadernya untuk ikut dalam aksi unjuk rasa pada 4 November 2016 lalu.

Perbedaan pendapat Syafii yang membuat banyak pro dan kontra, terutama di media sosial. Juga ada Surat Terbuka untuk Buya Syafii Maarif di salah satu media online beberapa waktu lalu. Politikus Indra J Piliang miris dengan perlakuan terhadap Syafii.

"Sedih sy melihat Buya Sjafii Maarif diberlakukan spt ini. Beliau setahu sy org yg tidak gila kuasa. Ditawari macam2, beliau tak mau," kata Indra Piliang melalui akun Twitter pribadinya, Kamis (10/11).

"Keberpihakan Buya SM thd pluralisme adlh bagian dari sejarah hidupnya. Ia sejak kecil tinggal dgn ibunya, hidup bersama eteknya".

"Sampai Buya Sjafii Maarif jd tokoh nasional, kampungnya pun blm dialiri listrik. Hampir sama dg kampung masa kecil sy, listrik ada thn 2002".

"Buya Sjafii Maarif terlambat masuk bangku kuliah, terlambat jd Sarjana Muda, dll, krn membanting tulang sbg anak rantau. Ia mekanik jg".

"Riwayat hidup Buya Sjafii Maarif tdk dibentuk lewat perkoncoan, percaloan, aplg perbualan politik. Ia andalkan delapan kerat tulangnya".

"Buya Sjafii Maarif tdk menghamba kpd konglomerat manapun. Ia lbh senang hidup sbg seorg guru, seorg pendidik, seorg pecinta ilmu".

"Apa stlh jd Ketum PP Muhammadiyah, Buya Sjafii Maarif lantas pindah jd warga DKI Jkt? Apa terompahnya sering terlihat di pintu Istana?".

"Kesederhanaan Buya Sjafii Maarif ini mirip dg almh Ketum DPP Partai Gerindra yg rmhnyapun tiris itu. Kesederhanaan angkringan ala Yogya".

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement