Selasa 08 Nov 2016 19:04 WIB

ARB Sebut Situasi Politik Tanah Air Butuh Perhatian

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ilham
Aburizal Bakrie
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Aburizal Bakrie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie mengatakan, aksi unjuk rasa yang dilakukan Massa Aksi Bela Agama pada 4 November adalah aksi yang sangat besar. Bahkan, menurutnya, aksi tersebut lebih besar daripada aksi unjuk rasa yang berlangsung pada tahun 1998, silam.

"Tanggal 4 yang lalu terjadi sebuah demonstrasi atau unjuk rasa yang sangat besar, yang dalam jumlah lebih besar daripada satu penyampaian pendapat 1998," kata Ical di kantor DPP Partai Golkar, Selasa, (8/11).

Tak hanya itu, aksi unjuk rasa tersebut menurutnya telah membuat situasi politik di tanah air memerlukan perhatian serius dari semua pihak. Alasan itu pula yang membuat Partai Golkar menggelar rapat untuk menanggapi perkembangan situasi Indonesia saat ini.

"Sejak 4 November yang lalu, situasi politik di Tanah Air memerlukan perhatian yang lebih serius dari semua pihak," ucap Ical.

Agar situasinya tidak lebih buruk lagi, kata Ical, pihak-pihak terkait perlu menanggapi masalah tersebut dengan arif dan bijaksana. Karena, situasi yang buruk bisa jadi akan mengacam persatuan, kedaulatan rakyat, serta pembangunan di Indonesia ini.

Tak hanya itu, menurutnya, dalam saat-saat seperti ini juga semua pihak, khususnya DPP Partai Golkar memberi imbauan agar menjunjung tinggi Pancasila sebagai falsafah, UUD 45, NKRI, serta Bhinneka Tunggal Ika. Agar perbedaan yang melekat pada seluruh takyat Indonesia, tidak malah memecah-belah bangsa ini.

"Perbedaan dalam keragaman adalah rahmat, marilah kita memperkuat persamaan dan bukan mempertajam perbedaan yang dapat memecah belah bangsa yang kita cintai," kata Ical.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement