REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku selalu melakukan kegiatan blusukan secara spontan atau tanpa perencanaan terlebih dahulu. Hal itu diakuinya merupakan pola yang sama seperti diterapkan Presiden Joko Widodo sebelumnya.
"Soal agenda blusukan itu, sebetulnya bukan dirahasiakan. Hanya saja, saya selalu memilih lokasi yang berbeda dengan lokasi yang sudah ditentukan oleh tim," kata Basuki di Petojo Utara, Jakarta Pusat, Selasa (8/11).
Menurut pria yang lebih akrab disapa Ahok sehari-hari itu, pemilihan lokasi blusukan yang bersifat spontan itu merupakan pola yang sama yang digunakan oleh Joko Widodo (Jokowi) saat mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2012 lalu. "Ini adalah pola yang sama waktu datang ke Jakarta sama Pak Jokowi dulu. Kami tidak mau mengikuti lokasi yang sudah dipilihkan oleh tim. Sekarang saya terapkan juga pola ini," ujar Ahok.
Calon gubernur DKI Jakarta bernomor urut dua itu mengungkapkan lokasi-lokasi yang sudah ditentukan oleh tim kampanye seringkali merupakan lokasi yang tidak ada permasalahan. "Kata Pak Jokowi, kalau mengikuti tim, biasanya tempat yang didatangi memang yang tidak ada masalah dan memang berpotensi banyak pemilih. Saya tidak mau ikuti. Maka, saya cari lokasi lain," ungkap Ahok.
Masa kampanye dalam rangka Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 berlangsung mulai 28 Oktober 2016 hingga 11 Februari 2017. Sedangkan hari pemilihan akan jatuh pada 15 Februari 2017. Terdapat tiga pasang calon gubernur dan wakil gubernur yang terdaftar dalam Piklada DKI 2017, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.